Ketua Kluster Kedokteran dan Kesehatan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional dokter Iqbal Mochtar mengatakan tujuan serta landasan pemerintah mendatangkan dokter asing belum jelas.
“Menurut kami landasan (mendatangkan dokter asing) belum jelas,” kata Iqbal.
Selama ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia kekurangan dokter. Hal ini mengacupada perbandingan dokter dengan rasio penduduk. Saat ini penduduk Indonesia ada 276 juta berarti bila memakai cara pandang rasio maka butuh 270 ribu dokter padahal saat ini yang aktif 150 ribu dokter.
Namun, Iqbal mengatakan bahwa perlu dirinci lagi mengenai kriteria kekurangan dokter. Di luar negeri kekurangan dokter bukan cuma dari rasio tapi juga beban kerja dan level burn out.
Selain itu, Iqbal merasa belum jelas mengenai jenis dokter dan jumlah dokter asing yang Indonesia butuhkan. Maka dari itu ia meminta agar pemerintah segera membuat mapping akan kebutuhan dokter asing secara terperinci.
“Kemenkes harus membuat mapping yang jelas. Apakah dokter umum atau dokter spesialis? Jika dokter spesialis di mana yang butuh?” kata Iqbal dalam media briefing bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada Selasa, 9 Juli 2024.
Pertanyakan Soal Sistem Penggajian, Mampu Gaji Rp600 Juta per Bulan?
Iqbal yang kini bekerja sebagai dokter di Qatar mengatakan bahwa dokter asing mau bekerja di luar negaranya untuk mendapatkan kesejahteraan lebih. Lalu, apakah Indonesia mampu menggaji dokter jantung asal Amerika Serikat yang per bulan di bayar antara Rp400-600 juta?
“Itu di luar biaya kesejahteraan yang lain, seperti tunjangan sekolah anak,” kata Iqbal.