Profesor Dr. Siti Nur Azizah, SH, MHum, seorang guru besar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan putri dari Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, tampil sebagai pembicara utama pada FGD bertajuk “Spirit Moderasi Beragama dan Harmoni Tahun Politik Melalui Kolaborasi Multi Sektor untuk Penguatan Ekonomi Aceh” di ruang rapat Rektorat Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, pada Kamis (14/12/2023).
FGD tersebut diselenggarakan oleh Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry, dan dibuka oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr. Mujiburrahman.
Dalam paparannya, Prof Dr. Siti Nur Azizah mengungkapkan bahwa moderasi beragama adalah cara beragama yang toleran, mengakui adanya perbedaan, keberadaan agama, dan kebenaran yang diyakini oleh pihak lain. Menurutnya, stabilitas sosial politik Indonesia membutuhkan terjaminnya moderasi beragama untuk menghindari konflik keagamaan yang tidak perlu dan konflik kemasyarakatan yang dapat memecah belah bangsa.
Ia menekankan bahwa kehidupan beragama di Indonesia sangat kompleks, plural, dan multikultural, terutama dalam tahun politik, sehingga dapat menimbulkan berbagai persoalan dan dinamika. Lebih lanjut, ia juga menunjukkan peran kampus dalam moderasi beragama di tahun politik, yang seharusnya menjadi program dan bagian dari kehidupan kampus untuk meredakan berbagai persoalan perbedaan yang terjadi di tengah masyarakat.
Siti Nur Azizah menegaskan bahwa moderasi beragama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi syariah, karena berbagi nilai-nilai fundamental yang sejalan, seperti keadilan, etika, tanggung jawab sosial, dan keseimbangan dalam kehidupan.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, menyatakan bahwa topik ini sangat penting mengingat adanya suasana politik menyambut pemilu legislatif maupun pemilihan presiden 2024. Ia juga menekankan bahwa moderasi beragama merupakan salah satu prioritas di jajaran Kementerian Agama. Mujib berharap adanya kerja sama program dengan stakeholder terkait di Aceh dalam mengembangkan sinergi dan kolaborasi untuk membangun negeri sesuai dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin.