Kamis, 11 Juli 2024 – 20:15 WIB
Jakarta – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri berbincang hangat dan akrab dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al-Tayeb. Kedua tokoh selama hampir satu setengah jam berbincang berbagai hal termasuk bagaimana menciptakan dan menjaga perdamaian dan persaudaraan umat manusia se-dunia. Jabat erat tangan antarkedua tokoh menutup pertemuan.
Hal ini disampaikan Megawati saat mengadakan pertemuan dengan Ahmed Al-Tayeb di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Dalam pertemuan ini, Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Prof Quraish Shibab, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Badjang. Sementara Imam Besar Al Azhar bersama Sekjen Zayed Mohamed Abdelsalam.
Saat perbincangan, Megawati mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity, yang ditindaklanjuti dengan inisiatif pendirian Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF).
“Langkah ini telah memperkuat upaya untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan secara global,” kata Megawati.
Megawati menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus Imam Besar Al Azhar yang telah berkenan memberikan kepercayaan kepadanya sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024. Megawati juga secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan pada 18 Desember 2023 lalu.
Imam Besar Al Azhar menyambut berbagai pandangan Megawati dan merasa senang bisa berdialog panjang.
Megawati mengatakan dialog dengan Imam Besar ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Apalagi bisa secara panjang lebar menyampaikan pemikirannya dan mendapat sambutan positif dari Imam Besar.
“Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan marwah kemanusiaan dari sisi kehidupan,” ujar Megawati.
“Kami sangat setuju dengan ide dan pemikiran Ibu Mega. Itu juga sangat kami rasakan. Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega,” balas Imam Besar Al Azhar.
Dibalas Megawati, “Oh tidak. Kami yang butuh nasihat dari Imam Besar,” balas Megawati sambil tersenyum.
“Ibu ada di level decision maker (pengambil keputusan). Ibu yang lebih tahu karakter para pengambil keputusan. Kami hanya tahu teori belum tahap praktik,” balas Imam Besar kembali.
“Ibu Megawati senang pertemuan ini. Saya lebih senang lagi. Saya akan disampaikan ke Presiden Mesir hasil pertemuan ini,” lanjut Al-Tayeb.
Dengan kelembutan dan pengaruhnya, Imam Besar Al Azhar mengatakan banyak hal yang bisa dipetik dari dialog Megawati.
Usai pertukaran cindera mata, Megawati meminta izin kepada Al Tayeb apakah diizinkan untuk saling menjabat tangan dan berpose bersama.
Dengan senyum, Imam Besar Al Azhar mengangguk dan menjabat erat tangan Megawati.