Jakarta –
Kasus 11 orang yang meminta uang secara paksa kepada warga di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), dengan alasan membersihkan saluran air berakhir damai. Polisi mengatakan warga tidak menuntut dan membuat laporan terkait peristiwa tersebut.
“Jadi korban atau dari warga setelah kami minta untuk melaporkan, ya mereka tidak ada yang mau menuntut,” kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Patar Bona kepada wartawan, Kamis (4/1/2024).
Bona mengatakan warga meminta 11 orang itu membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan mereka. Para pelaku pun telah membuat surat pernyataan tersebut.
“Mereka hanya bilang yang penting orang-orang ini nggak masuk lagi ke wilayah kami dan buat pernyataan bahwa mereka nggak akan melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bona mengatakan 11 pelaku itu merupakan sekelompok teman yang saling kenal tapi belum bekerja. Dia menyebutkan para pelaku melakukan aksinya lantaran kesulitan ekonomi.
“Karena mereka mau cari uang terkait ekonomi,” ujarnya.
Bona menuturkan seluruh pelaku dikenai wajib lapor polisi. Hal itu dilakukan agar memberikan efek jera.
“Sebagai langkah pencegahan kami, yang 11 orang ini, kita tetap minta untuk wajib lapor ke kepolisian dalam rangka pemantauan aktivitas mereka untuk efek jera juga,” katanya.
Sebelumnya, polisi mengamankan 11 orang yang memeras warga di Karet Tengsin. Bona mengatakan hanya 4 dari 11 orang tersebut yang membawa identitas.
“Sebelas orang yang ada identitasnya empat,” kata Kompol Patar Bona kepada wartawan, Rabu (3/1).
Bona mengatakan keempat orang itu berinisial J, H, A, dan W. Dia menuturkan para pelaku mendatangi rumah warga dan meminta uang dengan alasan sudah membersihkan got.
“Informasinya itu di RW 6, jadi sekumpulan orang tersebut dia alibinya itu sambil membawa karung, kemudian bawa sapu, cakrang kecil, itu kemudian membersihkan selokan atau got, kemudian kelompok tersebut juga dua kali dalam dua minggu terakhir ini datang ke RW tersebut,” ujarnya.
Dia mengatakan para pelaku menyebarkan sampah ke teras rumah warga yang menolak memberikan uang. Dia mengatakan kejadian itu sudah berlangsung dua kali di RW 6, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakpus.