Prabowo Subianto: Kenangan Bersama Pak Azwar Syam
Saya pertama kali bertemu dengan Pak Azwar Syam ketika saya sedang menjalani pendidikan sebagai taruna di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian umum dan darat di Magelang pada tahun 1970. Saat itu, saya bergabung dalam Kompi 2 Batalyon C4 di AKABRI.
Pak Azwar Syam merupakan seorang sosok yang langsing, kurus, berkulit hitam, dan memiliki sorot mata yang tajam dan penuh percaya diri. Beliau merupakan Komandan Kompi 2 Batalyon C4 yang sangat memengaruhi saya pada masa pendidikan di AKABRI. Saya belajar banyak hal dari beliau, terutama terkait kerapian dan ketegasan.
Belajar dari Pak Azwar, saya memahami bahwa komandan pasukan di lapangan tidak perlu memakai pakaian baru, tetapi yang penting harus rapi. Beliau juga mengajarkan saya tentang pentingnya ketegasan, bahkan dengan contoh nyata ketika beliau menempeleng saya di depan rekan-rekan taruna lainnya.
Meski begitu, saya tidak pernah membenci Pak Azwar Syam atas perbuatannya. Sebaliknya, rasa hormat dan sayang kepada beliau justru tumbuh. Selain itu, beliau juga merupakan pemimpin yang peduli terhadap anak buahnya. Meskipun tegas, beliau selalu berupaya untuk memperjuangkan kebaikan anak buahnya, terutama terkait nilai akademis.
Setelah saya lulus dari AKABRI, saya tidak pernah lagi bertemu dengan Pak Azwar Syam sampai saya pensiun dari TNI. Saya kembali bertemu beliau pada tahun 2003, ketika saya sedang berceramah dalam acara yang digelar Partai Golongan Karya (Golkar) di Kota Palu. Saya terkejut melihat beliau di antara para tamu. Meskipun sudah berpisah selama 33 tahun, saya masih mengenal dengan baik wajah dan perawakan beliau.
Saat itu, saya menyampaikan betapa pentingnya peran Pak Azwar Syam dalam membentuk saya menjadi prajurit TNI. Saya juga mengungkapkan rasa terima kasih atas segala pengaruh positif yang beliau berikan. Selain itu, saya juga melihat betapa beliau merupakan sosok berjiwa besar, berjiwa pemimpin, dan berjiwa guru.
Terlebih lagi, ketika saya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), Pak Azwar Syam juga ikut aktif di dalamnya. Beliau sangat berdedikasi dalam memperjuangkan pesan-pesan politik saya kepada rakyat di akar rumput. Bahkan pada saat saya menjadi calon Presiden, beliau juga aktif membantu kampanye saya dan sahabat-sahabat saya lainnya.
Dari semua pengalaman tersebut, saya bisa menyimpulkan bahwa Pak Azwar Syam adalah seorang komandan dan guru sejati. Dedikasi beliau tidak hanya untuk memastikan kesuksesan anak buahnya, tetapi juga untuk memastikan kesuksesan anak muridnya. Saya berterima kasih atas segala pengaruh dan bimbingan yang beliau berikan kepada saya sebagai prajurit TNI.