Prabowo Subianto menulis tentang pengalamannya dengan seorang komandan militer yang bijaksana, yaitu Pak Ketut Wirdana, dalam sebuah buku yang berjudul Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Pada saat Pak Ketut menjadi komandan Brigade Infanteri 17/KOSTRAD dengan pangkat Kolonel, Prabowo mengenalnya. Pak Ketut adalah lulusan Akmil tahun 1966 dan mantan Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 502, salah satu Batalyon terbaik TNI. Dia terkenal sebagai orang lapangan.
Sebagai komandan lapangan, Pak Ketut memiliki pembawaan yang percaya diri, relaks, humoris, dan familiar terhadap anak buahnya. Prabowo mengingat suatu saat ketika Pak Ketut datang berkunjung ke batalyon Prabowo di Cilodong tepat pukul 12.00 WIB. Mereka berbincang-bincang di kantor Prabowo sampai waktu apel siang tiba. Namun, ketika apel siang berlangsung, Pak Ketut menyaksikan bahwa tidak ada pasukan yang melaksanakan apel siang. Prabowo menjelaskan bahwa ia membebaskan apel siang untuk memberikan waktu tambahan kepada anak buahnya agar dapat istirahat dan melakukan kegiatan pribadi setelah melakukan kegiatan fisik sebelumnya.
Prabowo menjelaskan bahwa setelah istirahat, pasukannya akan melanjutkan kegiatan sore dengan semangat dan dedikasi yang tinggi. Prabowo yakin bahwa prajurit yang bersemangat, berprestasi, dan berdedikasi hanya ingin dihormati dan waktu mereka tidak disia-siakan. Pak Ketut puas dengan penjelasan Prabowo dan mendukung kebijakan yang telah diambil.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa baginya, merawat seragam, senjata, sepatu boots, dan memperbaiki kaus kaki adalah hal yang penting bagi prajuritnya. Dia juga memperbolehkan prajuritnya tidur siang karena telah dibuktikan bahwa tidur siang dapat meningkatkan produktivitas, semangat kerja, dan kinerja. Meskipun banyak saingan Prabowo yang mempertanyakan kebijakannya, Pak Ketut tetap mendukungnya sepenuhnya.
Prabowo mengambil kesimpulan bahwa Pak Ketut merupakan komandan yang bijaksana yang bersedia mendengar penjelasan dan mengayomi anak buahnya. Meskipun banyak orang menjelekkan Prabowo, ia bersyukur karena selalu dilindungi oleh komandan-komandan yang baik, seperti Pak Ketut.
Sumber: Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto