33.8 C
Jakarta
Friday, November 15, 2024
HomeBeritaKualitas Udara di Jakarta Menurun pada Hari Ahad Pagi

Kualitas Udara di Jakarta Menurun pada Hari Ahad Pagi

Kualitas Udara Jakarta Memburuk pada Ahad Pagi | Garuda News 24

Warga berjalan saat terjadi fenomena alam kulminasi utama matahari di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9/10/2023). REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kualitas udara di DKI Jakarta kembali memburuk pada Ahad pagi (31/12/2023) berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir. Berdasarkan pantauan pada pukul 07.06 WIB, di hari terakhir tahun 2023 menjelang Tahun Baru 2024, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 163 atau masuk dalam kategori sedang dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5. Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini (real time) tersebut mencatat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat ke-14 terburuk di dunia, lebih buruk dari peringkat kualitas udara kemarin, Sabtu (30/12/2023) pagi.

Pada Sabtu kualitas udara Jakarta terburuk ke-18 dunia dengan AQI di angka 154 pada pukul 06.00 WIB. Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Ahad adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 276, diikuti Dhaka (Bangladesh) di angka 267, kemudian Kolkata (India) di angka 242. Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan indeks angka 95 dan polusi udara PM2.5. Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Sejumlah wilayah yang terpantau, yakni Bundaran HI (86), Kelapa Gading (89), Jagakarsa (78), Kebon Jeruk (89), dan Lubang Buaya (95). sumber : Antara Tidak ada hasil Lihat Semua Hasil © 2023 Garuda News 24. Seluruh hak cipta. Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk cookie yang digunakan. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami. Saya setuju {“@context”:”http:\/\/schema.org”,”@type”:”article”,”mainEntityOfPage”:{“@type”:”WebPage”,”@id”:”https:\/\/garudanews24.id\/berita\/daerah\/kualitas-udara-jakarta-memburuk-pada-ahad-pagi\/”},”dateCreated”:”2023-12-31 03:36:06″,”datePublished”:”2023-12-31 03:36:06″,”dateModified”:”2023-12-31 03:36:07″,”url”:”https:\/\/garudanews24.id\/berita\/daerah\/kualitas-udara-jakarta-memburuk-pada-ahad-pagi\/”,”headline”:”Kualitas Udara Jakarta Memburuk pada Ahad Pagi”,”name”:”Kualitas Udara Jakarta Memburuk pada Ahad Pagi”,”articleBody”:”\n \n Warga berjalan saat berlangsungnya fenomena alam kulminasi utama matahari di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9\/10\/2023). \n \n \n \n \n REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kualitas udara di DKI Jakarta kembali memburuk pada Ahad pagi (31\/12\/2023) berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir. Berdasarkan pantauan pada pukul 07.06 WIB, di hari terakhir tahun 2023 menjelang Tahun Baru 2024, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 163 atau masuk dalam kategori sedang dengan angka partikel halus (particulate matter\/PM) 2.5. Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini (real time) tersebut mencatat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat ke-14 terburuk di dunia, lebih buruk dari peringkat kualitas udara kemarin, Sabtu (30\/12\/2023) pagi. Pada Sabtu kualitas udara Jakarta terburuk ke-18 dunia dengan AQI di angka 154 pada pukul 06.00 WIB. Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Ahad adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 276, diikuti Dhaka (Bangladesh) di angka 267, kemudian Kolkata (India) di angka 242.\t\t\t\n\t\t\t\n\t\t\t\t\n\t\t\t\t Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan indeks angka 95 dan polusi udara PM2.5. Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika Sejumlah wilayah yang terpantau, yakni Bundaran HI (86), Kelapa Gading (89), Jagakarsa (78), Kebon Jeruk (89), dan Lubang Buaya (95).\n \n sumber : Antara\t \n \n\n\n \n “,”author”:{“@type”:”Person”,”name”:”Ruang Berita”,”url”:”https:\/\/garudanews24.id\/author\/tanpanama\/”,”sameAs”:[“https:\/\/garudanews24.id”]},”articleSection”:[“Daerah”],”image”:{“@type”:”ImageObject”,”url”:”https:\/\/garudanews24.id\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/037863200-1696831730-830-556.jpg”,”width”:830,”height”:556},”publisher”:{“@type”:”Organization”,”name”:””,”url”:”https:\/\/garudanews24.id”,”logo”:{“@type”:”ImageObject”,”url”:””},”sameAs”:[“https:\/\/www.facebook.com\/”,”https:\/\/twitter.com\/”,”#”,”#”]}}

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER