32.8 C
Jakarta
Tuesday, November 19, 2024
HomeBeritaBerebut Suara Capres-Cawapres Melalui Tiktok

Berebut Suara Capres-Cawapres Melalui Tiktok

JAKARTA – Media sosial (medsos) menjadi salah satu arena pertarungan yang menarik bagi para kandidat capres-cawapres untuk berebut suara pemilih khususnya pemilih muda. Salah satu medsos yang banyak penggunanya adalah Tiktok. Mereka berharap dapat merebut hati para pemilih dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan siaran langsung atau live. Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mengatakan, fenomena Tiktok memberi dampak besar pada pergerakan perpolitikan dalam Pilpres 2024. Dia memastikan, Amin bakal terus menggencarkan strategi pemenangan melalui media sosial kekinian tersebut sebagai salah satu cara meraih kemenangan. “Kami melihat fenomena Tiktok ini bisa memengaruhi preferensi politik, bisa mengampanyekan gagasan, dan banyak undecided voters yang aktif sebagai pengguna Tiktok,” kata juru bicara Timnas Pemenangan Amin, Billy David Nerotumilena, kepada Republika, Jumat (12/1/2024). Dengan adanya pengaruh yang tidak kecil dari Tiktok terhadap preferensi politik, Timnas Amin akan memaksimalkan penggunaan Tiktok. Billy meyakini pemaksimalan media sosial itu dapat membawa AMIN pada kemenangan, mengingat suara pemilih mayoritas adalah kalangan generasi Z dan generasi milenial. “Kami ingin memaksimalkan penggunaan Tiktok sebagai salah satu media sosial untuk membawa kemenangan dalam Amin. Riset berbagai lembaga riset sosial media banyak yang menempatkan AMIN sebagai paslon dengan percakapan terbanyak, misalkan pascadebat ketiga kemarin. Tentu ini juga karena peran konten di Tiktok,” tutur dia. Sejauh ini, Billy menuturkan, sejak pasangan Amin, terutama Anies, aktif menggunakan Tiktok dan bercengkerama dengan para netizen di media sosial tersebut, strategi mendekatkan diri ke masyarakat dinilai efektif. Ke depan, kegiatan live Tiktok akan terus dirutinkan untuk menggaet banyak simpati dan suara. “Live Tiktok pasangan Amin akan diperbanyak dan dirutinkan karena itu yang orisinal dan semua percakapan dapat mengalir ringan, tapi insigthtful. Aktivitas ini secara elektoral belum terukur konkret, tapi kami percaya ada efek kejut karena semuanya berkembang secara organik, seperti fenomena ‘Abah Owl’ ataupun ‘Aniesbubble’,” ungkapnya. Kendati demikian, saat disinggung dampaknya terhadap pemenangan yang taktis satu putaran, Billy tidak berpendapat sekuat itu efeknya. Dia menyebut Pilpres 2024 kemungkinan besar berjalan dua putaran. Semua hitungan dan angka dari semua lembaga survei, lanjut Billy, menunjukkan tidak ada paslon yang memiliki angka elektoral lebih dari 50 persen dan selisih persentasenya masih ketat. “Jadi, kita tetap percaya meskipun aktif berkampanye di semua kanal sosial media, pilpres akan berjalan dua putaran,” tuturnya. Seperti diketahui, capres nomor urut 01, Anies Baswedan, sejak akhir 2023 lalu sudah mulai berkampanye dengan melakukan siaran live di Tiktok. Anies melakukan siaran dan berinteraksi dengan penontonnya di Tiktok di sela-sela perjalanannya berkampanye keliling Indonesia. Belakangan, hal serupa juga mulai dilakukan oleh capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. Bedanya, bila Anies berinteraksi dengan penonton dengan membaca-baca dan menanggapi komentar, Ganjar melakukan live Tiktok menggunakan fitur Join. Ganjar pun dapat berdiskusi dengan siapa saja yang ia ajak join secara real time. Hampir sama, Anies dan Ganjar ketika melakukan live di Tiktok, berbicara berbagai hal, mulai dari yang serius sampai persoalan remeh temeh. Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, juga mengaku sedang menyesuaikan gaya berkampanye dan berkomunikasi dengan masyarakat melalui siaran langsung atau live di platform media sosial Tiktok dan program Tabrak, Prof! “Dulu, (saya) bicaranya terlalu formal karena saya orang hukum. Orang hukum tuh biasanya meskipun harus tersenyum, tertawa, harus disembunyikan. Hakim itu, meskipun kadang kala ketawa, ditahan. Kalau marah, juga ditahan,” kata Mahfud. Menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan (menko polhukam) itu menambahkan, dirinya sempat dikritik karena gaya komunikasi politiknya itu. “Sehingga wajahnya tetap datar. Itu saya dikritik. ‘Bapak kok datar-datar aja, gitu?’” kata pasangan calon presiden Ganjar Pranowo tersebut. Oleh karena itu, Mahfud mengatakan, semua media komunikasi masyarakat saat ini menjadi pilihan dirinya untuk menyapa pemilih, terutama setelah menjadi cawapres. Dalam upaya kampanye melalui media sosial, Mahfud mulai melakukan siaran langsung di platform Tiktok pada pergantian malam tahun baru 2024. “Sekarang saya mulai menyesuaikan diri. Saya bukan lagi hakim, tetapi harus bicara dengan masyarakat. Maka, acara seperti ini (Tabrak, Prof!), ya, kami adakan untuk bicara-bicara melalui apa yang sekarang ngetren, lewat Tiktok, lewat Youtube, lewat macam-macam lah pokoknya, yang menjadi kecenderungan masyarakat. Arus besar masyarakat dalam berkomunikasi harus diikuti,” ujar Mahfud. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Afriansyah Noor, mengatakan, sejak awal masa kampanye, timnya juga berfokus untuk berkampanye melalui berbagai platform sosial media, termasuk Tiktok. Afriansyah mengeklaim, konten-konten yang diproduksi TKN seputar hal-hal positif dan kebaikan Prabowo dan Gibran sudah banyak membanjiri lini masa. Ia menilai tidak perlu strategi khusus untuk berkampanye di Tiktok karena merasa Prabowo-Gibran sudah berhasil memenangkan suara pemilih pemula, milenial, dan generasi Z. “Kita melihat reaksi publik, terutama anak-anak muda, milenial, dan gen Z terhadap konten-konten Prabowo-Gibran sudah luar biasa. Kami selalu mempromosikan paslon 02, membuat berita positif dan meng-counter berita-berita hoaks yang menyerang 02,” kata Afriansyah kepada Republika. Afriansyah mengatakan, dengan menggaet Gibran Rakabuming yang notabene seorang milenial menjadi cawapres, paslon 02 secara otomatis mendapatkan respons positif dari kalangan anak muda. Mereka pun dengan mudah dapat memproduksi konten-konten kampanye yang disenangi pemilih pemula atau gen Z. “Di sosial media kita juga menekankan supaya jangan ikut-ikutan memproduksi hoaks. TKN ingin pemilu ini berjalan aman, damai, dan tenang. Jadi, kampanye di medsos ini kita jalan terus,” ucap Afriansyah.

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER