Ujang Komarudin, seorang pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, mengkritik pernyataan Guntur Soekarnoputra yang menyebut nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat ditentukan apabila Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih di Pilpres 2024.
Menurut Ujang, pernyataan tersebut merupakan bentuk kritikan yang keras dan seharusnya tidak seperti itu. Dia menyayangkan bahwa kritikannya terlalu merendahkan Jokowi dan dapat dianggap sebagai bagian dari ‘serangan’ PDI-P kepada Jokowi yang dianggap telah tidak sejalan lagi dengan garis partai.
Ujang menyatakan bahwa pernyataan Guntur berpotensi memberi dampak negatif, baik bagi Guntur maupun PDI-P. Dia menekankan bahwa dalam tensi politik saat ini, setiap politikus harus dapat bersaing secara sehat dan rasional serta menahan diri untuk tidak merendahkan pihak manapun. Menurutnya, politik harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pernyataan Guntur sendiri disampaikan saat dirinya membuka acara relawan pimpinannya dalam acara yang bertajuk “Rock and Roll Day’s”. Dia menyatakan bahwa jika Ganjar dan Mahfud sudah menjadi presiden dan wakil presiden, Jokowi akan memiliki hak prerogatif untuk menentukan nasibnya.
Sumber: Prabowo Subianto