Presiden ke-6 RI dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengingatkan agar tidak ada pihak yang berusaha menyakiti hati rakyat yang ingin melihat Prabowo Subianto menjadi presiden. Hal ini disampaikan SBY dalam tengah proses sidang gugatan hasil Pilpres 2024 dengan tuntutan diskualifikasi Prabowo-Gibran.
“Jangan menyakiti hati rakyat yang ingin memilih Pak Prabowo sebagai pemimpin mereka. Ini adalah hal yang paling penting untuk dipahami,” kata SBY dalam acara buka puasa Partai Demokrat bersama presiden terpilih Prabowo Subianto di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).
SBY menegaskan bahwa Prabowo terpilih sebagai presiden RI karena dikehendaki oleh rakyat. Berdasarkan keputusan KPU, Prabowo-Gibran memenangkan pemilu dengan meraih 96.214.691 suara atau 58,58 persen dari total suara sah nasional.
“Saya ingin menyederhanakan cara berpikir saya, mengapa Pak Prabowo menang dan terpilih menjadi presiden kita? Karena rakyat menghendaki beliau memimpin kita semua,” ujar SBY.
SBY juga menyatakan bahwa dia sendiri melihat dukungan besar dari rakyat untuk Prabowo menjadi presiden. Hal ini terlihat saat dia berkampanye di 85 kabupaten/kota selama empat bulan sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.
Menurut SBY, kemenangan Prabowo adalah suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri. “Terlebih setelah pemungutan suara, semua penghitungan cepat dari lembaga survei menunjukkan kemenangan beliau. Ini adalah sejarah,” ujarnya.
Beberapa jam sebelum SBY menyampaikan pidatonya, Mahkamah Konstitusi (MK) tengah mengadili dua gugatan terkait sengketa hasil Pilpres 2024. Penggugatnya adalah Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, dua rival dari Prabowo-Gibran.
Kedua pihak penggugat menuntut pembatalan keputusan KPU terkait hasil Pilpres 2024 dan meminta MK untuk mendiskualifikasi Prabowo-Gibran. Selain itu, mereka juga meminta MK untuk menggelar pemungutan suara ulang Pilpres 2024 di seluruh TPS tanpa kehadiran Prabowo-Gibran. MK belum membuat keputusan karena baru dalam sidang perdana.