Minggu, 14 Juli 2024 – 11:33 WIB
Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan tantangan terbesar pembangunan Bandara IKN adalah hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur.
Baca Juga :
Menhub sebut Kereta Tapa Rel Tiba di IKN Akhir Juli, Target Operasional Agustus 2024
Karenanya, Budi menginstruksikan modifikasi cuaca untuk terus ditingkatkan dalam beberapa bulan ke depan agar pembangunan bandara IKN menjadi optimal.
“Tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di IKN adalah cuaca. Curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, bahkan hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh karena itu modifikasi cuaca menjadi keharusan,” kata Menhub dalam keterangannya, Minggu, 14 Juli 2024.
Baca Juga :
Presiden ‘Obral’ HGU di IKN, Komisi V DPR: Kebijakan Salah Sejak Awal

Dia menjelaskan, jika kondisi ini terus terjadi, maka target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal. Sebelumnya BMKG juga telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya berhasil mengurangi intensitas hujan.
Baca Juga :
Erick Thohir Dorong Pertamina Sebagai BUMN Kelas Global
“Saya minta modifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Saya berharap langkah ini dapat menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan,” ujarnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan bahwa sejak 1 Juni sampai 12 Juni 2024, saat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, hujan terus mengguyur wilayah IKN.
Kemudian setelah ada penerapan TMC yang dilakukan mulai 14 Juni sampai 16 Juni 2024, maka praktis tidak ada hujan di IKN sehingga pembangunan infrastruktur bisa terus dikebut.

Namun pada 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya.
“Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan bahwa sejak 1 Juni sampai 12 Juni 2024, saat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, hujan terus mengguyur wilayah IKN.