Selasa, 16 Juli 2024 – 11:20 WIB
VIVA – Cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir angkat bicara tentang pertemuan lima pemuda yang diduga menyamar sebagai NU dalam kunjungan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Gus Nadir mengungkap bahwa ia telah melakukan tabayun dengan salah satu tokoh yang ikut dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, kunjungan tersebut dilakukan atas undangan yang diatur melalui jaringan alumni sebuah universitas, bukan atas nama NU.
“Saya sudah tabayun dengan salah satunya via WA. Pengakuannya, undangan diatur lewat jaringan alumni Harvard, dan berkenaan dengan akademik dan start up. Ini diklaim sebagai kunjungan pribadi, bukan atas nama NU,” kata dia dikutip dari akun Instagram @nadirsyahhosen_official, Selasa, 16 Juli 2024.
Gus Nadir menilai bahwa kelima tokoh tersebut tidak akan mendapatkan undangan jika hanya berlabel sebagai aktivis dan cendekiawan. Menurutnya, keberadaan embel-embel NU menjadi alasan mereka diundang. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengklaim kunjungan tersebut sebagai pribadi. Gus Nadir juga meminta agar para tokoh dan aktivis menolak undangan serupa karena hanya Israel yang diuntungkan dari kunjungan tersebut.
Sebelumnya, lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Mereka adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Zainul Maarif juga membagikan foto kunjungan tersebut melalui akun Instagramnya @zenmaarif, dan menjelaskan tujuan kedatangannya ke Israel.