Kamis, 28 Maret 2024 – 14:57 WIB
Jakarta – Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto, mengundurkan diri dari jabatannya. Mundurnya Anthony, bersamaan dengan beredarnya dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret namanya.
Kasus dugaan pelecehan tersebut sempat ramai di media sosial atau medsos, usai seorang perempuan inisial W (29) mengaku dilecehkan oleh Anthony. Pengakuan W tersebut terlihat dalam sebuah video wawancara yang ditayangkan di sebuah akun TikTok.
Dalam Kasus ini, DPW PSI Jakarta melalui pernyataan resmi yang ditandatangani oleh Ketua Elva Fahri Qolbina dan Sekretaris Geraldi Ryan Wibinata, menjelaskan bahwa Anthony hingga kini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD Jakbar.
“Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta dengan tegas menyatakan sikap terkait dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan mantan Ketua DPD PSI Jakarta Barat. Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024,” ujar Elva dalam pernyataan resmi tersebut, Kamis 28 Maret 2024.
Elva menegaskan, DPW PSI Jakarta juga memproses kasus tersebut secara internal partai. Ditegaskannya, kalau PSI tidak akan menolerir segala bentuk pelecehan seksual.
“Sejak diberitakan terkait kasus tersebut, DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai. Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun,” ujarnya.
Dalam hal ini juga pihak PSI mendukung seluruh proses hukum dan menyerahkan aparat penegak hukum memproses secara adil.
“Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil,” ujarnya.
Elva mengapresiasi keberanian korban melaporkan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh anggota partai PSI. Partai berjanji, akan terus memantau perkembangan kasus serta bekerja sama dengan pihak berwenang demi menjamin keadilan.
“DPW PSI DKI Jakarta menyatakan simpati dan solidaritas kami kepada korban dalam kasus ini. Kami mengapresiasi keberanian korban untuk melaporkan dan mengungkapkan pengalaman korban, serta kami berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari,” ujarnya.
Terhadap peristiwa ini, PSI meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu kadernya.
“Kami meminta maaf kepada masyarakat DKI Jakarta, khususnya kepada kader, anggota, pendukung dan simpatisan PSI atas kejadian ini. Kami akan terus berusaha untuk menjadi kekuatan yang positif dan membawa perubahan yang baik bagi masyarakat, dengan menjadikan pembelajaran dari setiap pengalaman sebagai landasan untuk tumbuh dan berbuat lebih baik,” jelasnya.
Dalam video yang beredar tersebut, W menceritakan awal mula kasus pelecehan seksual itu terjadi saat dirinya hendak mendaftarkan diri sebagai pengurus PSI. Saat itu W mengaku ingin menjadi bagian dari partai berlambang mawar merah itu.
W kemudian mengaku dipanggil oleh pelaku untuk urusan pekerjaan. Namun malah dibawa ke sebuah kamar terkunci. Di dalam ruangan tersebut diduga terjadi aksi pelecehan seksual.
Usai kejadian pelecehan seksual terjadi, W mengaku sempat menerima ancaman dari Anthony yang memintanya untuk tidak menceritakan kejadian pelecehan seksual tersebut kepada siapapun.