25.1 C
Jakarta
Tuesday, November 5, 2024
HomeKesehatanHindari Amarah Berlebihan, Bisa Menyebabkan Gangguan pada Kesehatan Jantung

Hindari Amarah Berlebihan, Bisa Menyebabkan Gangguan pada Kesehatan Jantung

Liputan6.com, Jakarta – Marah merupakan sifat alamiah bagi manusia. Namun, jika terlalu sering menghabiskan waktu untuk marah-marah bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda.

Menurut American Psychological Association (APA), kemarahan adalah emosi yang ditandai dengan perasaan antagonisme terhadap seseorang atau sesuatu yang dirasa menganggu dan membuat Anda tidak nyaman.

“Kemarahan adalah bagian dari respons fight or flight di mana kelenjar adrenal membanjiri tubuh dengan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol,” kata psikolog klinis dan profesor di Central Connecticut State University di New Britain, Raymond Chip Tafrate, PhD, dilansir dari Every Day Health pada Senin, 01 April 2024.

Tubuh mengalami efek fisiologis seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah, dimana hal ini dengan cepat mendorong aliran darah ke jantung. Meskipun sistem respons stres dalam tubuh telah berkembang untuk melindungi diri, tetapi dalam banyak kasus tidak memerlukan dorongan energi tambahan untuk menghadapi situasi yang memicu kemarahan, seperti kemacetan yang tak terduga, atau yang bertingkah.

Peningkatan aktivitas hormon stres dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik yang serius. Berikut adalah beberapa dampak buruk dari kemarahan bagi kesehatan tubuh yang perlu diwaspadai:

1. Kemarahan Memperburuk Kemampuan Otot Jantung

Kemarahan memicu tubuh melepaskan hormon stres, jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kemarahan dapat mengakibatkan perubahan pada jantung yang memperburuk kemampuan otot jantung untuk memompa darah.

Hal tersebut bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan komplikasi, seperti penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan sindrom metabolik. Penelitian lain menemukan bahwa sifat kemarahan yang lebih tinggi juga terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung koroner dan komplikasinya.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER