Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya bukanlah Wakil Presiden yang mengutamakan atraktivitas dalam bekerja, melainkan lebih fokus pada harmonisasi dengan Presiden Joko Widodo. Hal tersebut disampaikan dalam acara buka puasa bersama wartawan Istana Wakil Presiden di Jakarta.
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengambil peran yang atraktif sebagai Wakil Presiden. Menurutnya, ia lebih suka menjaga harmoni kerja seperti pasangan ganda dalam bermain badminton atau bulu tangkis. Konsep ini ia terapkan selama membantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
Tujuan utama Presiden dan Wakil Presiden, menurut Ma’ruf Amin, adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Jika ada hal yang dianggap belum memenuhi aspirasi publik, masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikannya melalui media agar dapat dibahas bersama.
Sebagai seorang agamawan, Ma’ruf selalu berupaya untuk melakukan perbaikan yang sesuai dengan kemampuannya. Ia menekankan pentingnya perbaikan yang berkelanjutan dan dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang. Pergantian pemerintahan adalah hal yang alami dan estafet kepemimpinan merupakan bagian dari pola berbangsa dan bernegara.
Dalam proses pemilihan pemimpin berikutnya, Ma’ruf menegaskan bahwa pemimpin harus memilih cara terbaik untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang berkelanjutan dan kesinambungan dalam perbaikan merupakan hal yang dijunjung tinggi.
Artikel ini ditulis oleh Pewarta Rangga Pandu Asmara Jingga dan disunting oleh Editor Edy M Yakub. Copyright © ANTARA 2024.
