PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memanfaatkan lahan pascatambang yang diubah menjadi pusat persemaian dan kota wisata guna menjalankan ekonomi sirkuler dalam rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang. General Manager PTBA Unit Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara mengatakan bahwa pusat persemaian yang dikelola oleh PTBA menghasilkan 500 ribu bibit tanaman per tahun. Mereka menargetkan peningkatan kapasitas bibit tanaman menjadi 2-3 juta per tahun dengan memanfaatkan lahan pascatambang.
Rehabilitasi DAS dilakukan oleh PTBA di beberapa lokasi seperti Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Kulon Progo dengan total penanaman mencapai 4 juta batang tanaman dari berbagai jenis. Selain itu, Bukit Asam juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemanfaatan lahan dan rehabilitasi DAS mulai dari pra kegiatan hingga pasca kegiatan rehabilitasi.
Mereka fokus pada tanaman produktif, buah-buahan, mangrove, dan tanaman endemik dalam upaya rehabilitasi DAS. Program Tanjung Enim Kota Wisata juga telah dilaksanakan oleh PT Bukit Asam yang merupakan bagian dari reklamasi tambang. Destinasi wisata seperti Museum Batubara, kebun binatang mini, dan taman air telah dibangun di sana.
Selanjutnya, Bukit Asam juga akan membangun sebuah botanical garden di Tanjung Enim yang diproyeksikan sebagai wisata edukasi keanekaragaman hayati. Program ekonomi sirkuler ini diapresiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang menyatakan bahwa hal ini penting dalam pemulihan lahan kritis dan melibatkan masyarakat secara langsung.
Sumber: Antara
