Rasa marah adalah bagian dari emosi yang normal dimiliki setiap individu. Rasa marah umumnya hadir karena dipicu oleh situasi tertentu. Meski demikian penting untuk bisa menyalurkan dan mengelola amarah dengan baik.
Mencatat perasaan marah Anda pada selembar kertas dan kemudian merobeknya memiliki lebih dari sekedar efek dramatis – hal ini dapat membantu Anda merasa lebih baik, kata para peneliti dari Sekolah Pascasarjana Informatika di Universitas Nagoya di Jepang.
“Kami berharap metode kami dapat menekan kemarahan sampai batas tertentu,” kata pemimpin peneliti Nobuyuki Kawai dalam siaran pers Universitas Nagoya.
“Namun, kami kagum bahwa kemarahan hampir hilang seluruhnya,” tambah Kawai, dilansir New York Post.
Para peneliti menghabiskan waktu bertahun-tahun mengumpulkan data tentang bagaimana menulis dapat membantu mengurangi kemarahan dan bagaimana interaksi dengan objek fisik berdampak pada suasana hati, sebelum mempublikasikan temuan mereka di jurnal Scientific Reports.
Dalam proyek khusus ini, Kawai dan mahasiswa pascasarjananya Yuta Kanaya meminta peserta penelitian untuk menuliskan pendapat mereka tentang isu-isu sosial seperti apakah merokok di tempat umum harus ilegal atau tidak. Mereka mengatakan bahwa mahasiswa doktoral akan mengevaluasi tulisannya.
Mahasiswa doktoral yang terdaftar dalam penelitian ini diinstruksikan untuk menulis komentar menghina yang sama terhadap karya mahasiswa tersebut seperti, “Saya tidak percaya orang terpelajar akan berpikir seperti ini. Saya harap orang ini belajar sesuatu selama di universitas.”
Para siswa kemudian dikembalikan tulisannya yang berisi komentar-komentar ofensif. Mereka kemudian diminta untuk menulis tentang bagaimana perasaan mereka menanggapi komentar negatif tersebut.