Liputan6.com, Jakarta – Hari Raya Idul Fitri dimanfaatkan umat Islam untuk mempererat tali silaturahmi. Maka dari itu, kegiatan selama lebaran tak lepas dari bertamu atau menerima tamu.
Dalam bertamu maupun menerima tamu, setiap orang perlu memerhatikan adab dan akhlak yang baik supaya kunjungan berjalan dengan penuh makna.
Menurut Penyuluh dan Petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat, Ustaz M Tatam Wijaya, adab tuan rumah saat menerima tamu setidaknya ada enam, yakni:
Menjawab Salam Tamu
Ustaz M Tatam Wijaya menyebut bahwa Nabi Ibrahim as telah mencontohkan dalam memuliakan tamu. Salah satunya dengan menjawab salam yang ditujukan kepada dirinya.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:
اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًاۗ قَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ ٢
Idz dakhalû ‘alaihi fa qâlû salâmâ, qâla salâm, qaumum mungkarûn
Artinya:
“(Cerita itu bermula) ketika mereka masuk (bertamu) kepadanya, lalu mengucapkan, ‘Salam.’ Ibrahim menjawab, ‘Salam.’ (Mereka) adalah orang-orang yang belum dikenal,” (QS. Adz-Dzariyat: 25).
Menyambut Tamu dengan Gembira
Adab kedua dalam menerima tamu adalah menyambut tamu dengan gembira.
“Kegembiraan tuan rumah mesti ditunjukkan kepada orang-orang yang mengunjungi dengan cara menyambutnya dengan hangat, memasang wajah ceria dan murah senyum,’’ kata Tatam dalam mengutip NU Online, Sabtu (13/4/2024).
Dalam hadits Nabi dijelaskan bahwa tersenyum di hadapan wajah saudara-saudaranya adalah sedekah.
“Yakinlah tamu yang datang membawa berkah bagi tuan rumah dan membawa rezekinya sendiri. Karena itu jangan sungkan dan ragu untuk menjamu dan melayaninya,” jelas Tatam Wijaya.