Lampu kabin mobil diciptakan untuk memberikan penerangan di dalam kendaraan kepada pengemudi atau penumpang. Lampu ini biasanya terletak di bagian atas plafon, dengan beberapa kendaraan memiliki dua lampu untuk penumpang depan dan baris kedua, sementara yang lain hanya memiliki satu lampu di tengah plafon. Lampu kabin membutuhkan daya listrik dari aki mobil untuk menerangi area kabin saat diperlukan, terutama pada malam hari.
Meskipun lampu kabin dirancang untuk memberi pencahayaan di dalam kendaraan, saat berkendara di malam hari sebaiknya lampu kabin dimatikan. Ini karena menghidupkan lampu kabin dapat membuat mata pengemudi menjadi silau karena perubahan ukuran pupil mata sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Ketika lampu kabin menyala, pupil mengecil dan jumlah cahaya yang masuk ke mata akan berkurang, mengganggu visibilitas dan fokus pengemudi.
Selain itu, mematikan lampu kabin juga penting untuk menjaga privasi saat berkendara di malam hari. Lampu kabin yang menyala dapat mempermudah penjahat untuk melihat ke dalam mobil dan mengetahui barang berharga yang dibawa penumpang. Mematikan lampu kabin juga dapat menghindari gangguan visibilitas dan fokus pengemudi lain di jalan.
Selain itu, menyalakan lampu kabin terus menerus dapat membuat aki mobil boros dan berpengaruh pada komponen lain yang memerlukan daya listrik. Oleh karena itu, mematikan lampu kabin saat berkendara di malam hari dapat membantu menghemat daya aki dan memastikan keselamatan berkendara.
Meskipun demikian, ada situasi tertentu di mana lampu kabin boleh dinyalakan, seperti untuk mencari barang di dalam tas atau membaca sesuatu saat berhenti di pinggir jalan. Namun, sebaiknya lampu kabin dimatikan selama perjalanan malam hari untuk menjaga visibilitas, privasi, fokus pengemudi, dan menghemat daya aki kendaraan.