25.6 C
Jakarta
Sunday, November 17, 2024
HomeOtomotifJangan Tertipu, Berbeda Antara Honda Brio CBU Thailand dan CKD Karawang. Pilih...

Jangan Tertipu, Berbeda Antara Honda Brio CBU Thailand dan CKD Karawang. Pilih yang Mana?

Honda Brio Satya generasi pertama pertama kali diluncurkan pada 2013. Honda Brio merupakan salah satu model yang cukup laris di pasaran. Sejak pertama kali meluncur pada tahun 2012 lalu, mobil ini diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Hingga kini, Brio masih terus dipasarkan. Bahkan, belum lama ini hadir varian terbaru dengan tampilan yang lebih sporty. Sebelum diproduksi di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek (APM) Honda di Indonesia, mendatangkan Brio secara utuh alias completely built up (CBU). Mobil 5 penumpang ini didatangkan langsung dari Thailand pada tahun 2012. Melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi dan munculnya kebijakan pemerintah untuk membuat Low Cost Green Car (LCGC), maka hadirlah Brio Satya yang dirakit secara lokal alias completely knock down (CKD). Mobil tersebut diluncurkan pada tahun 2013.

Awalnya, banyak yang kecewa dengan keputusan Honda untuk memasarkan Brio Satya. Sebab, ada beberapa perbedaan dari Brio versi CBU, termasuk selisih harganya yang cukup jauh. Padahal, tampilan luar atau eksteriornya sekilas terlihat sama. Tapi, jika diperhatikan sebenarnya cukup jelas perbedaannya. Honda Brio CBU dan CKD ini memiliki keunggulan masing-masing. Brio CBU memiliki kualitas dan fitur yang lebih lengkap, sementara Brio CKD hadir dengan harga yang lebih terjangkau namun fitur yang secukupnya.

Dari segi eksterior, bagian yang paling mencolok atau signifikan adalah peleknya. Brio CKD tidak menggunakan penutup dop pada pelek kalengnya, berbeda dengan Brio CBU. Selain itu, Brio CKD juga tidak dilengkapi dengan lampu kabut (foglamp). Spionnya juga model standar, tidak memiliki cover. Spionnya pun masih manual, belum bisa diatur secara elektrik, seperti Brio CBU. Bagian buritan juga cukup jelas perbedaannya, karena Brio CKD tidak dibekali dengan wiper belakang. Kemudian, logo Satya juga menggantikan logo H yang terdapat di bagian tengah pintu belakang. Pada bagian kiri pintu belakang, terdapat emblem Honda Prospect Motor dan di sebelah kanan terdapat emblem Brio Satya, serta emblem i-VTEC. Menurut pengakuan beberapa konsumen, kualitas catnya juga sedikit berbeda.

Masuk ke bagian interior, masih ada lagi beberapa perbedaannya. Untuk bagian dasbor, bentuk dan material yang digunakan cukup mirip antara Brio CBU dan Brio CKD. Namun, sedikit perbedaannya ada pada finishing select knob atau tuas persneling dan rem tangan Brio CKD yang tidak sedetail Brio CBU. Soal audio, Brio CKD dibekali dengan head unit single DIN yang sudah mendukung pemutar CD dan terdapat slot USB. Pada Brio CBU juga sama, tapi perbedannya ada pada single DIN yang digunakan. Brio CBU mengandalkan JVC KD-HDR44, yang kualitas suaranya dinilai lebih baik. Untuk bagian joknya, Brio Satya dibuat sama persis dengan Brio CBU. Begitu pula dengan motif yang digunakan. Perbedaannya hanya pada pemilihan warnanya saja, di mana Brio CBU menggunakan dua warna atau dual tone, yakni beige dan coklat muda. Sedangkan jok Brio CKD, hanya dilapisi dengan satu warna, yaitu beige.

Pada sektor mesin, Brio CKD dilengkapi dengan mesin berkapasitas 1.200 cc. Sedangkan Brio CBU, kapasitas mesinnya 1.300 cc. Posisi semua komponennya terlihat sama, hanya pada material yang digunakan saja nampak berbeda. Tangki minyak rem pada Brio CBU terlihat lebih bening. Sehingga, batas isinya terlihat lebih jelas. Bagian yang terlihat signifikan perbedaannya ada pada intake manifold, di mana Brio CKD terbuat dari plastik. Sedangkan pada Brio CBU, intake manifold menggunakan material aluminium cast. Perbedaan lainnya adalah tidak adanya heat shield pada Brio CKD.

Dari performa yang dihasilkan Brio CKD dengan mesin 1.200 cc mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 88 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi maksimumnya mencapai 110 Nm pada putaran mesin 4.800 rpm. Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis 4 percepatan dan transmisi manual 5 percepatan. Sedangkan Brio CBU, dengan mesin 1.300 cc dapat menghasilkan tenaga maksimum hingga 100 PS. Tapi, Brio CBU juga tidak bertahan lama. Populasi Brio dengan mesin 1.300 cc cukup sulit ditemukan. Saat ini, semua produksi Brio sudah dilakukan secara lokal oleh PT HPM. Sekarang, hanya tersedia tiga tipe, yakni Brio Satya, Brio E, dan Brio RS. Untuk harganya, mobil small hatchback ini dijual dengan harga mulai dari Rp 155,7 juta untuk tipe terendah dan Rp 235,9 juta.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER