25.6 C
Jakarta
Sunday, November 17, 2024
HomeOtomotifMemilih Mobil Listrik atau Hybrid, Manakah yang Cocok untuk Anda?

Memilih Mobil Listrik atau Hybrid, Manakah yang Cocok untuk Anda?

Beli mobil listrik atau hybrid saja, terkadang pertimbangan tersebut yang semakin banyak dilontarkan masyarakat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Ya, kendaraan ramah lingkungan saat ini semakin menjadi pilihan yang menarik bagi banyak konsumen yang peduli akan dampak lingkungan dari kegiatan sehari-hari mereka. Terlebih lagi berbagai testimoni sudah menyebutkan, jika keberadaan kendaraan elektrifikasi terbukti bisa memberi penghematan cukup signifikan atas biaya kepemilikan sebuah kendaraan di rentang waktu yang sama dibanding mobil bermesin bakar internal (ICE/Internal Combustion Engine). Saat ini, Indonesia pun sudah mulai dibanjir produk-produk elektrifikasi dari berbagai produsen otomotif dunia. Tak cuma pemain dari Jepang dan Eropa, namun juga pabrikan Korea Selatan (Korsel) dan China begitu agresif menawarkan lini produk elektrifikasi mereka. BYD hanya menawarkan mobil listrik untuk pasar Indonesia Bahkan ada sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) yang sedari awal sudah berkomitmen untuk memasarkan produk elektrifikasi tanpa ada satupun model ICE untuk pasar di dalam negeri. Diantara pilihan yang tersedia itu, ada dua model yang penjualannya cukup mendominasi di segmen kendaraan elektrifikasi, yakni mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV), dan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV). Kedua jenis kendaraan ini tentunya pakai teknologi yang jauh berbeda, selain itu masing-masing tipe kendaraan ini pun punya poin plus dan minus. Karena itulah, kali ini Autofun Indonesia akan membagikan tips bagaimana memilih antara mobil listrik atau hybrid yang paling sesuai untuk kalian jika hendak beralih ke segmen kendaraan ramah lingkungan. Apa saja sih yang harus dipertimbangkan saat mau memutuskan beli mobil listrik vs hybrid? Berikut ulasan lengkapnya. Baca juga: Kalau Laris Manis, Honda Baru Berminat Produksi Mobil Hybrid di Indonesia 1. Apakah Akan Jadi Mobil Satu-satunya di Rumah? Mobil hybrid tawarkan fleksibilitas lebih baik Pertimbangan pertama saat hendak memutuskan mau beli mobil hybrid vs mobil listrik adalah apakah kendaraan tersebut akan jadi mobil satu-satunya di rumah kalian atau tidak. Kalau ternyata itu akan jadi mobil satu-satunya buat kendaraan kalian sekeluarga, maka kami sarankan jangan beli BEV, pakai mobil hybrid saja lebih dulu. Hal ini lantaran mobil hybrid memiliki fleksibilitas lebih baik dalam penggunaannya, serta masih memiliki kebiasaan yang mirip dengan kepemilikan mobil ICE. Lantaran masih menyandang mesin bensin konvensional yang dipadukan baterai serta motor listrik, mobil hybrid memungkinkan kemampuan berkendara dengan jarak lebih jauh, tetap tenang saat menemui kemacetan parah misalnya ketika musim liburan, serta tidak khawatir saat tak menemukan charging station di lokasi tujuan. Ini dimungkinkan karena umumnya mobil hybrid memiliki kemampuan mengisi daya listrik pada baterai melalui regeneratif, dan juga daya yang dihasilkan dari mesin bensinnya. Sementara daya listrik pada baterai baru berfungsi ketika mobil di kecepatan rendah atau posisi idle, hanya demi mengurangi konsumsi BBM dengan signifikan. 2. Kalian Pakai Mobil Tiap Hari atau Hanya di Akhir Pekan? Biaya ngecas mobil listrik jauh lebih hemat daripada isi BBM non subsidi Pertimbangan selanjutnya ketika memutuskan mau beli mobil listrik atau hybrid adalah kepadatan mobilitas kalian sehari-hari. Apabila kalian setiap hari menggunakan mobil pribadi guna beraktivitas ke kantor atau tempat usaha kalian?  Kemudian kalian juga berkunjung ke beberapa tempat berbeda dalam satu pekan, serta menempuh 100-200 km setiap harinya untuk pergi dari rumah dan beraktifitas hingga kembali lagi ke rumah?  Maka kami sarankan sebaiknya memilih mobil listrik saja sebagai alat transportasi harian kalian. Hal ini karena bisa menghemat pengeluaran transportasi kalian sebab biaya charging daya listrik baterai BEV jauh lebih rendah dibanding harus isi BBM dengan jenis bahan bakar non subsidi. Apalagi jika di lingkungan kantor atau dekat aktifitas harian kalian juga sudah tersedia fasilitas charging station dengan tipe Fast Charging. Jadi selama kalian beraktifitas, mobil bisa di cas untuk kemudian baterainya bisa menjadi 80-90% sebelum kalian melanjutkan aktifitas ke tujuan lain. Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Toyota Jadi Market Leader, Innova Zenix dan Yaris Cross Penyebabnya 3. Tinggal di Rumah atau Apartemen? Dengan Wall Charging serasa punya SPBU pribadi di rumah Tipe tempat tinggal ternyata juga perlu jadi perhitungan saat memutuskan beli mobil listrik atau hybrid. Sebab orang yang tinggal di apartemen biasanya tidak memungkinkan untuk memasang Wall Charging pribadi. Akibatnya kalian hanya mengandalkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN atau Charging Station pihak swasta maupun dari APM mobil listrik yang menyediakan. Kondisi ini tentu tidak menyenangkan jika memasukan punya mobil listrik, tidak seperti orang yang tinggal di perumahan. Sebab mereka bisa dengan leluasa memasang Home Charging yang biasanya disediakan oleh pabrikan mobil saat pembelian kendaraan listrik. Apalagi pihak PLN saat ini juga memberikan promo menarik bagi setiap pengguna BEV yang mau menaikkan daya listrik rumahnya untuk kebutuhan Wall Charging pribadi. Kalau sudah punya fasilitas ini, tentu akan mudah untuk mengisi ulang daya listrik baterai mobil kalian. Ketika tiba di rumah, tinggal colok ke soket cas di mobil listrik, lalu kalian tinggal untuk istirahat atau tidur semalaman, sampai pagi harinya baterai sudah terisi penuh dan mobil kembali siap untuk digunakan. Mirip punya SPBU pribadi di rumah kan! 4. Masih Mempertimbangkan Harga Jual Kembali? Bursa mobil bekas belum banyak diisi BEV Kalian masih suka berpikir tentang harga jual kembali sebuah mobil saat hendak membeli mobil baru? Maka ketika dihadapkan pada pilihan mobil hybrid vs mobil listrik, maka jika dari pertanyaan itu jawabannya “Ya”, membeli mobil hybrid adalah pilihan paling tepat. Hal ini terkait mobil-mobil full electric saat ini umumnya adalah mobil yang benar-benar baru diciptakan sehingga masih sangat jarang atau bahkan belum ada sama sekali unit bekasnya. Contoh mobil listrik BYD Atto 3, mungkin saat arikel ini dibuat, kalian belum ada yang menemukan dealer mobil bekas menjual BEV asal Tiongkok tersebut, sehingga tidak bisa memprediksi berapa nilai jual kembali untuk sebuah BEV. Kemudian isu akan harga baterai mobil listrik yang masih sangat mahal jika harus diganti karena rusak juga menjadi pertimbangan soal harga bekas dari kendaraan tersebut. Sementara untuk mobil hybrid umumnya didasarkan pada mobil-mobil yang sudah lama beredar, namun kini hadir dalam varian HEV. Misalnya Toyota Camry, jika sebelumnya cuma hadir tipe mesin bensin N/A, maka muncullah varian hybrid, sehingga sedikit banyak kalian bisa memprediksi harga Camry hybrid berdasarkan harga Camry bekas bermesin bensin. Baca juga: Mobil Hybrid Dianggap Juga Layak Dapat Insentif karena Bisa Tekan Emisi Karbon 5. Mau Dipakai Lama atau 5 Tahun Dijual? Mobil listrik umumnya diberi garansi baterai hingga 8 tahun Kalian tipe pemilik mobil yang cepat bosan atau akan bertahan dengan mobil yang ada sampai benar-benar sudah tak layak lagi dipakai? Jika kalian paling lama punya mobil hingga 5-8 tahun untuk kemudian ganti mobil lain dengan berbagai alasan, baik itu mau coba tipe lain atau upgrade ke ukuran yang lebih besar, maka sebaiknya jangan beli mobil hybrid. Para pemilik mobil listrik biasanya akan menjual kendaraan mereka maksimal hingga 8 tahun sesuai garansi baterai yang diberikan pihak produsen kendaraan tersebut. Pasalnya teknologi BEV termasuk baterai masih akan bergerak dengan sangat cepat dalam beberapa tahun ke depan, termasuk teknologi untuk waktu pengisian daya listrik baterai yang akan semakin cepat. Belum lagi kapasitas baterai juga akan terus membengkak seiring kebutuhan para pemilik BEV akan jarak tempuh yang lebih panjang. Ketika ada teknologi yang lebih baik, para pemilik BEV biasanya akan langsung mengganti kendaraan mereka dengan yang baru tanpa perdulikan harga jual kembalinya (resale value). Sementara kalau kalian tipe yang betah berlama-lama punya mobil sampai 10 tahun atau lebih, maka akan cocok jika memiliki mobil hybrid. Karena umumnya produsen HEV akan menyediakan komponen untuk suku cadang untuk kendaraan itu alam jangka waktu yang sangat lama. Mengingat sebagian sparepart dari mobil tersebut biasanya juga masih bisa dipakai untuk model lain yang tidak pakai teknologi hybrid. Kesimpulan Ketika hendak memutuskan beli mobil listrik atau hybrid ternyata ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Mobil listrik memang telah menjadi sorotan utama dalam upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, mobil listrik tidak menghasilkan emisi selama digunakan, sehingga menawarkan kinerja bebas dari polusi udara.  Selain itu, mobil listrik juga menjanjikan biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang.  Meskipun harga awal pembelian mungkin lebih tinggi, tapi biaya pengisian daya listrik dan biaya servis berkala pada umumnya jauh lebih murah daripada kendaraan berbahan bakar konvensional. Tapi perlu diingat juga, jika lingkungan kalian tidak bisa mengakomodir kendaraan jenis BEV, maka opsi paling ideal adalah mobil hybrid. Hybrid menggunakan kombinasi mesin pembakaran internal dan motor listrik, memungkinkan mereka untuk tetap bisa mengurangi emisi gas buang sekaligus juga menekan konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Salah satu keunggulan utama hybrid adalah jarak tempuh yang lebih jauh daripada mobil listrik murni, karena mereka masih menggunakan bahan bakar konvensional sebagai cadangan.    Nah silahkan pertimbangkan dengan matang karena mobil listrik atau hybrid bukan barang murah.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER