27.2 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024
HomeBeritaWarga Gaza Teriak 'Allahuakbar' saat Serangan Iran ke Israel

Warga Gaza Teriak ‘Allahuakbar’ saat Serangan Iran ke Israel

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Serangan drone dan rudal Iran ke Israel mendapat sambutan hangat dari warga Gaza. Mereka menganggap ini sebagai balasan dari serangan Israel ke Gaza. Meskipun ada yang menyebut serangan ini hanya sebatas ‘show’ dan tidak menyebabkan kerusakan berarti bagi Israel.

“Untuk pertama kalinya, kami melihat roket yang tidak menghantam wilayah kami. Roket-roket tersebut mengarah ke wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel,” ujar Abu Abdallah Ahad pada tanggal 14 April 2024, merujuk pada wilayah yang saat ini menjadi negara Israel sejak tahun 1948, bukan Tepi Barat dan Gaza.

Abu Abdallah berharap masalah di Gaza bisa segera terselesaikan. “Kami berharap jika Iran atau negara manapun yang terlibat dalam perang dapat menjadi solusi bagi Gaza. Amerika seharusnya menyelesaikan masalah di Gaza sampai ke akarnya,” kata Abu Abdallah.

Banyak warga Gaza merasa diabaikan oleh negara-negara tetangga mereka di Timur Tengah sejak Israel melakukan serangan ke Gaza yang menyebabkan lebih dari 33 ribu orang tewas. Namun, mereka merasa mendapat dukungan dari pihak lain, yaitu Iran dan sekutu Iran di kawasan khususnya seperti Hizbullah di Lebanon yang juga merupakan sekutu pemerintahan Hamas di Gaza.

Dalam video yang beredar, terlihat banyak warga Gaza, termasuk yang berada di dalam tenda penampungan, bersorak dan menyerukan kalimat ‘Allahu Akbar’ menunjukkan kegembiraan ketika roket Iran diluncurkan dan upaya pencegatan oleh Israel dilakukan.

“Siapapun yang berani menyerang Israel saat seluruh dunia bersikap ramah terhadap Israel adalah pahlawan bagi warga Palestina, tak peduli apakah kami memiliki ideologi yang sama atau berbeda dengan Iran,” kata Majed Abu Hamza, seorang ayah tujuh anak dari Kota Gaza.

Iran melakukan serangan ke Israel sebagai balasan atas serangan terhadap kantor diplomatik mereka di Suriah pada 1 April lalu yang menewaskan seorang komandan Garda Revolusi. Hamas yang telah berperang melawan Israel sejak 7 Oktober lalu, mendukung serangan Iran.

Hamas menyebut serangan tersebut sebagai hak alamiah dan sesuai untuk dilakukan Iran sebagai balasan terhadap tindakan Israel. Komite Perlawanan Rakyat Palestina, kelompok bersenjata yang berjuang bersama Hamas melawan Israel di Gaza, menyatakan jika keterlibatan Iran dapat meningkatkan semangat perlawanan.

Mereka menganggap serangan ini sebagai paku terakhir bagi peti mati Israel. Meski demikian, tidak semua mendukung serangan Iran ini, dengan berpendapat bahwa serangan tersebut merupakan upaya Iran untuk menjaga kedaulatan mereka.

Munir al-Gaghoub, salah satu petinggi faksi Fatah yang mendukung pemerintahan Presiden Mahmud Abbas, menyatakan, “Tirai diturunkan untuk menyelamatkan muka… Warga Palestina yang harus membayar harga dengan darah dan tubuh mereka.”

Beberapa orang di media sosial meyakini bahwa serangan ini telah disetujui oleh Amerika Serikat agar tidak menimbulkan korban. Mereka menunjukkan bahwa rudal dan drone yang diluncurkan ke Israel tiba dalam beberapa jam. Hal ini memberikan kesempatan bagi Israel untuk menembak jatuh rudal dan drone tersebut.

sumber : Reuters

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER