Kamis, 25 April 2024 – 16:20 WIB
Jakarta – Polisi mengatakan sejauh ini belum ada permohonan penangguhan penahanan diajukan oleh TikToker Galih Loss. Hal itu diungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak.
“Belum ada (penangguhan penahanan),” kata dia, Kamis, 25 April 2024.
Nampaknya dalam kasus ini belum akan diterapkan restorative justice. Sebab, saat ditanya soal apakah kemungkinan hal itu bakal dilakukan, mantan Kapolres Kota Solo tersebut tidak mengiyakan. Dia cuma mengatakan bakal profesional mengusut kasus tersebut.
“Penyidik akan berjalan secara profesional, transparan dan akuntabel,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Hal itu dibenarkan Kepala Subdirektorat Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ardian Satrio Utamo.
“Betul (sudah ditangkap). Ini akun dia (Galihloss3),” ujar dia, Selasa, 23 April 2023.
Untuk diketahui, video baru Galih Loss yang kontroversial kembali menjadi perbincangan hangat setelah kasus video prank yang menggegerkan. Video yang berasal dari TikToker dengan nama Galih Loss tersebut diduga melakukan penistaan terhadap agama. Dilansir dari akun Twitter @catatan_ali7, sebuah video yang diunggah oleh Galih Loss di TikTok menjadi perbincangan hangat.
Dalam video tersebut, Galih Loss memulai dengan mengajukan tebak-tebakan mengenai hewan yang mampu mengaji kepada seorang anak. Awalnya, anak tersebut menjawab ikan paus dan kemudian menyebutkan pak ustadz sebagai jawaban.
Namun, Galih Loss tidak puas dengan jawaban tersebut dan meminta anak tersebut mencari jawaban lainnya. Akhirnya, setelah anak tersebut menyerah, Galih Loss menyebut hewan yang dimaksud sambil mengucapkan kalimat ta’awudz yang dimodifikasi.
“Auuuuudzubillahiminasyaitonirojim. Bener ga? Hewan apa itu berarti?” tanya Galih Loss lagi. Bocah tersebut kemudian dengan lantang menjawab bahwa hewan yang dimaksud oleh Galih Loss adala “serigala”. Mirisnya, Galih juga membenarkan jawaban bocah tersebut.
Melihat konten tersebut tampak menyerempet ke agama tertentu, yang tidak lain adalah agama Islam, warganet pun langsung membanjiri kolom komentar. Tidak sedikit dari mereka yang menyayangkan pembuatan konten tersebut hingga menuai respons dari akun Polri.