Teknik pemeriksaan DSA digunakan dengan tujuan, sebagai berikut :
1. Diagnostik, dimana DSA bertujuan untuk mendeteksi penyakit dan kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor, dan masih banyak lagi.
Sebelum melakukan DSA dengan tujuan diagnostik, pasien perlu melakukan persiapan yaitu puasa selama 4-6 jam serta beberapa pengecekan darah yang diperlukan. Untuk pasien diabetes mellitus, sebaiknya menghentikan pemakaian obat sehari sebelum tindakan DSA.
2. Terapeutik, DSA dapat menjadi dasar dilakukan tindakan lanjut untuk tindakan mengatasi stroke sumbatan akut dan pengobatan abnormalitas pada pembuluh darah seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah), AVM (Artery Venous Malformation), stenosis (penyempitan), AVF (Artery Venous Fistula) dan tumor yang banyak mengandung pembuluh darah (meningioma), dengan cara memasukkan obat, alat atau implan pada pembuluh darah yang dituju. Selain itu, DSA juga bertujuan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi.
Teknik pemeriksaan DSA
Teknik pemeriksaan DSA dilakukan secara minimal invasif sehingga memberikan kenyamanan bagi pasiennya.
“Biasanya DSA dilakukan sebagai kelanjutan dari CT-Scan atau MRI. dengan prosedur menggunakan selang halus yang dimasukkan melalui pembuluh darah pada lipatan paha,” sebutnya.
Selama proses dilakukannya DSA, pasien hanya diberikan pembiusan lokal dan sedasi sehingga pasien nyaman selama menjalani prosedur ini. DSA adalah tindakan yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15-30 menit.
“Efek samping DSA cenderung minimal bila dilakukan dengan baik dan benar, cenderung minimal resiko dibandingkan dengan prosedur lainnya” ungkapnya.
Itulah informasi awal seputar pemeriksaan DSA untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah. Untuk konsultasi lebih lanjut, Anda bisa membuat jadwal pertemuan atau kunjungi Spesialis Neurologi/Saraf, dr. Erwin Joe, Sp.N-FINA di RS EMC Pulomas.
Kunjungi website EMC www.emc.id untuk mengetahui jadwal praktek dokter dan hubungi contact center 150-789 atau WhatApps ke 021-29779977.
(*)