Liputan6.com, Jakarta Kurang tidur kerap dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Kedua hal ini sering dianggap sama, padahal menurut dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, Kevin, ini adalah dua kondisi yang berbeda.
“Keduanya memang dianggap membuat seseorang terlihat lebih lelah dan tua, namun keduanya memiliki penyebab yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat keduanya memerlukan penanganan yang berbeda pula,” kata Kevin dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (24/4/2024).
Penyebab Mata Panda
Kevin menjelaskan, mata panda adalah kondisi saat kulit di sekitar mata menggelap, biasanya berwarna keunguan atau kebiruan.
Penyebab umum dari mata panda adalah kurang tidur, stres, pola tidur yang tidak teratur, hingga genetika. Mata panda juga dapat berhubungan dengan peradangan kulit di sekitar mata.
Faktor-faktor penyebab di atas menyebabkan pembuluh darah di sekitar mata membesar dan menyebabkan warna gelap pada kulit di bawah mata. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda. Pasalnya, sinar matahari yang berlebihan dapat merangsang produksi melanin atau pigmen kulit dan memperburuk lingkaran gelap di sekitar mata.
Penyebab Kantung Mata
Berbeda dengan mata panda, kantung mata adalah pembengkakan yang terjadi di bawah mata.
Kondisi seperti ini terjadi ketika lemak atau cairan menumpuk di bawah mata, menyebabkan pembengkakan yang terlihat seperti kantung.
Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan. Pada beberapa kasus, kondisi medis tertentu juga dapat menjadi penyebabnya munculnya kantung mata.