Minggu, 28 April 2024 – 00:35 WIB
Jakarta – Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, keluarga anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) datang ke lokasi tewasnya Brigadri RAT pada Sabtu pagi, 27 April 2024.
Bintoro menjelaskan bahwa keluarga Brigadir RAT yang datang ke lokasi yakni kakak dan iparnya Brigadir RAT.
“Keluarga korban. Iparnya dan kakanya,” ujar AKBP Bintoro kepada wartawan, dikutip Minggu, 28 April 2024.
Bintoro menjelaskan bahwa kedatangan keluarga itu bertujuan untuk melajukan pengecekan di lokasi tewasnya Brigadri RAT. Mereka datang langsung dari Manado, Sulawesi Utara.
“Memastikan, memastikan apa yang terjadi dilihat dengan CCTV dan TKP,” kata Bintoro.
Bintoro menyebut bahwa setelah datang ke lokasi tewasnya Brigadir RAT, keluarga langsung pergi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Yang jelas kita membuat terang, menunjukkan sesuai fakta, tidak ada yang kami tutup-tutupi kami melaksanakan kegiatan investigasi penyidikan secara scientific investigation dan kami bisa mengungkapkan sebenarnya kronologis kejadiannya itu seperti apa,” bebernya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan bahwa pihaknya berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Ia menyebut ada senjata HS Kaliber yang ditemukan di lokasi tewasnya Brigadir RAT. Senjata itu ditemukan di dalam mobil korban.
“Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pusuk senpi jenis HS dg kaliber 9 milimeter dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado,” ujar AKBP Bintoro kepada wartawan, Jumat 26 April 2024.
Bintoro menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada 13 orang saksi. Bahkan, ia mengatakan polisi juga sudah melakukan pengecekan kepada rekaman CCTV yang berada dekat lokasi kejadian.
“Sejauh ini sudah 13 orang saksi yang kita lakukan pemeriksaan. Dan ada CCTV yang berhasil kami ambil,” kata dia.
Bintoro menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis 25 April 2024 kemarin. Polisi juga telah melakukan pengecekan di lokasi usai mendapatkan sebuah laporan.
“Kami melaksanakan olah TKP oleh tim terpadu, kami juga mengundang dari rekan-rekan forensik, identifikasi, dan labfor sehingga kami upayakan pelaksanaan pengolahan TKP secara scientic investigation guna mengungkap kejadian sebenarnya,” kata Bintoro.
Berdasarkan keterangan olah TKP, kata Bintoro, Brigadir RAT tewas karena bunuh diri dengan menembakkan senpi ke kepalanya.
“Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dan pelipis kiri. Demikian juga kami menemukan adanya bekas tembakan di atas daripada mobil tersebut,” bebernya.
Sebelumnya, seorang anggota Satuan Lalu Lintas Polres Kota Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala.
Kejadiannya di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT. 010/02 Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan. Terkait hal ini, Polsek Mampang Prapatan disebut masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Polsek Mampang Polrestro Jaksel, Polda Metro Jaya telah menangani sejak awal proses penyelidikan ini,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko pada Jumat, 26 April 2024.
Meski begitu, eks Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya tersebut belum berkata lebih jauh. Kata dia, perkembangan kasus tersebut bakal disampaikan Polsek Mampang.
Adapun berdasar data yang dihimpun, korban diketahui bernama Brigadir Ridhal Ali Tomi. Dia ditemukan tak bernyawa dalam sebuah mobil di kawasan Mampang.
Saat ditemukan, dia berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard dengan nomor polisi B 1544 QH.
Halaman Selanjutnya
“Yang jelas kita membuat terang, menunjukkan sesuai fakta, tidak ada yang kami tutup-tutupi kami melaksanakan kegiatan investigasi penyidikan secara scientific investigation dan kami bisa mengungkapkan sebenarnya kronologis kejadiannya itu seperti apa,” bebernya.