25.2 C
Jakarta
Sunday, November 17, 2024
HomeKesehatanPneumonia Menjadi Salah Satu Penyakit Radang Paru yang Paling Banyak Dirawat di...

Pneumonia Menjadi Salah Satu Penyakit Radang Paru yang Paling Banyak Dirawat di Rumah Sakit, Pahami Lebih Lanjut tentangnya

Pada saat ini di Indonesia, penyakit pneumonia menjadi salah satu dari sepuluh kasus rawat inap terbanyak, berdasarkan data statistik Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2016-2021. Diperkiraan biaya pengobatan rata-rata lebih dari Rp18 juta untuk rawat inap selama enam hari.

“Penyakit pneumonia ini merupakan sepuluh besar dari penyakit yang ada di Indonesia, dimana penularannya itu bisa timbul dari berinteraksi dengan banyak orang,” kata dokter Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC, Anggota Bidang Pengembangan Profesi dan Penelitian PAPDI pada konferensi pers di Jakarta, Senin, 30 Maret 2024.

Tingkat keparahan penyakit pneumonia yaitu sebesar 7,6%. Pneumonia memiliki tingkat keparahan tertinggi dengan Crude Fatality Rate (CFR) tertinggi dibandingkan penyakit lain di Indonesia di tahun 2010.

“Radang paru itu disebut sebagai pneumonia, jadi kalau paru-paru itu merah, bengkak dan kemudian timbul masalah seperti batuk atau sesak, itu disebut sebagai radang,” kata Ceva dalam acara Konferensi Pers Pembaruan Rekomendasi Jadwal Imunisasi Dewasa Tahun 2024 oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pada Senin, 29 April 2024 di Jakarta.
Sebenarnya ada hal yang bisa dilakukan untuk menekan kasus dan sebagai upaya pencegahan terhadap pneumonia yakni dengan melakukan vaksinasi PCV.

Selama ini kita mengenal bahwa vaksin PCV untuk anak. Namun, dalam rekomendasi terbaru dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) tahun 2024 menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) untuk populasi dewasa, guna menekan angka penularan pneumonia.

“Pemberian vaksin merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat. PAPDI berkomitmen untuk terus menyediakan rekomendasi vaksin yang terkini dan berbasis bukti ilmiah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP di kesempatan yang sama.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER