31.6 C
Jakarta
Thursday, October 10, 2024
HomeKesehatanJumlah Kasus Trombositopenia Akibat Vaksin AstraZeneca 8,1 per Juta Penerima Vaksin, Menurut...

Jumlah Kasus Trombositopenia Akibat Vaksin AstraZeneca 8,1 per Juta Penerima Vaksin, Menurut Pakar: Sangat Jarang

Liputan6.com, Jakarta – Produsen vaksin AstraZeneca baru-baru ini membenarkan bahwa vaksin COVID-19 bisa memicu trombositopenia meski kejadiannya amat langka.
Menurut epidemiolog Dicky Budiman, trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) adalah kondisi langka yang terjadi setelah vaksinasi COVID-19 khususnya setelah menerima vaksin AstraZeneca.
“Disebut kondisi langka artinya tidak semua akan begitu, tapi beberapa saja dan itu sedikit sekali. TTS ini terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa, yang disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia,” jelas Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan tertulis, dikutip Jumat (3/5/2024).
Langkanya kasus trombositopenia ditunjukkan dengan angka kejadian hanya 8,1 kasus per sejuta penerima vaksin.
“Risiko setelah menerima dosis pertama AstraZeneca, risiko terjadinya TTS tadi itu 8,1 kasus per satu juta penerima vaksin, jadi kecil sebetulnya.”
“Nah setelah dosis kedua, (kasusnya) menurun jadi 2,3 kasus per satu juta penerima vaksin. Jadi semakin menurun (risikonya), jadi jangan khawatir,” imbau Dicky.
Sebelumnya, Dicky menjelaskan, trombositopenia dapat memicu pembekuan darah serius, dalam kasus yang sedikit, hal ini bahkan dapat mengancam nyawa.
Secara ilmiah hal ini dapat terjadi karena ada reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin. Ini terjadi ketika tubuh penerima vaksin AstraZeneca menghasilkan antibodi yang menyerang trombosit, kemudian memicu pembekuan darah yang tidak biasa.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER