Liputan6.com, Jakarta – Pada Jumat, 3 Mei 2024, saya memimpin rombongan mengunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, dalam rangkaian kegiatan Airborne Infections Defense Platform (AIDP).
Menurut analisa para pakar internasional, walaupun kita belum tahu apa penyakit pandemi mendatang tapi diperkirakan berhubungan dengan penularan melalui binatang (zoonosis) dan menular juga melalui udara, atau “airborne infection”.
Artinya, untuk menjaga ketahanan kesehatan nasional dan dunia maka pengendalian penularan penyakit melalui udara amatlah diperlukan. Karena itulah kemudian dikenal konsep “Airborne Infections Defense Platform – (AIDP)”, yaitu upaya menjaga ketahanan kesehatan melalui pengendalian penularan penyakit melalui udara.
Dalam pendekatannya, maka AIDP menilai program pengendalian Tuberkulosis (TB), dan juga kesiapan menghadapi kemungkinan pandemi. Kegiatan akan dilakukan di negara-negara ASEAN kawasan kita.
TB dipilih karena setidaknya tiga alasan. Pertama, tentu karena TB adalah juga penyakit yang ditularkan melalui batuk ke udara, jadi “airborne infection” juga. Hadapi
Kedua, program TB sudah lama sekali berjalan di berbagai negara, dan punya infrastruktur serta pengalaman panjang yang diharapkan akan sangat berguna bagi kesiapan menghapi pandemi pula.
Ketiga, kini juga ada berbagai teknologi baru di bidang tuberkulosis (pemeriksaan molekuler, radiologi “artificial intelegence” dll) yang tentu juga dapat digunakan untuk kesiapan menghadapi pandemi yang akan datang.