Umat Islam meyakini bahwa hari kiamat adalah hal yang pasti terjadi. Waktu terjadinya hari kiamat dirahasiakan oleh Allah, tapi cara menyelamatkan diri dari api neraka sudah disampaikan dari generasi ke generasi.
Ini tak lepas dari bekal manusia selama hidup di dunia. Umat Islam tak asing dengan ungkapan bahwa dunia adalah ladang amal, tempat di mana manusia dapat mencari pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat.
Menurut Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang, Moh Makmun, segala hal yang perlu disiapkan sebagai bekal manusia sudah dibocorkan. Dan ini langsung dari Nabi Muhammad SAW:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمُا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Tuhan-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan, dan apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya,” (HR. at-Tirmidzi No. 2416).
Berdasarkan hadis tersebut, kata dia, manusia perlu mengetahui empat item dengan lima pertanyaan.
Memanfaatkan Umur Semasa Hidup
“Pertama, tentang umur. Sampai detik ini, berapa umur kita. Dari sekian tahun umur kita, sudah berapa tahunkah umur yang sudah kita gunakan untuk mengabdi dan menghamba kepada Tuhan,” mengutip NU Online, Senin (6/5/2024).
“Apakah umur kita lebih banyak menimbun harta daripada menimbun amal ibadah? Apakah lebih banyak senda gurau daripada ibadah. Apakah lebih banyak memikirkan duniawi atau ukhrawi. Hanya pribadi masing-masing yang mampu menjawab,” jelasnya.