PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) belum lama ini mengumumkan recall Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang beredar di dalam negeri.
Penyebabnya adalah butuh tindakan pembaruan (update) software pada komponen Integrated Charge Control Unit (ICCU) yang ada di kedua mobil itu.
Haris Agus Wiyono, Head of Aftersales Service Department HMID menyebutkan kalau langkah recall Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 ini merupakan keputusan yang juga diperintahkan dari prinsipal Hyundai di Korea Selatan (Korsel).
“Ya kita memang sudah umumkan recall untuk Ioniq 5 dan Ioniq 6, kemudian juga untuk Genesis G80. Ini kita lakukan karena dapat perintah dari global untuk diwajibkan update software tersebut,” kata Haris saat ditemui di Jakarta, Rabu malam (08/05/2024).
Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan kalau pihak Hyundai akan memeriksa seluruh model Ioniq 5, Ioniq 6, dan Genesis G80 yang ada di Indonesia, sejak periode ketiga mobil listrik itu dipasarkan.
“Semuanya kita periksa, kira-kira unit produksi Maret 2022 sampai yang dijual April 2024 kemarin. Kita tidak melihat secara VIN, karena untuk unit yang mulai kita jual di Mei, sudah dilakukan update software,” katanya.
Dari ribuan unit ketiga model mobil listrik Hyundai itu, sebut Haris, 90 persen diantaranya adalah Ioniq 5, disusul Ioniq 6, dan beberapa unit Genesis G80.
“Prosesnya singkat kok cuma 20-25 menit, dan karena prosesnya ini singkat, jadi satu dealer bisa melakukan perbaikan cukup banyak setiap harinya,” kata Haris
Karena itulah sejak 6 Mei 2024, pihak HMID telah menginformasikan terkait recall Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6 dan Genesis G80 tersebut kepada pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi, diantaranya melalui surat resmi dan situs resmi Hyundai Indonesia.
Selain itu HMID call center juga secara proaktif menghubungi pelanggan khususnya pemilik Ioniq 5 dan Ioniq 6 untuk melakukan pembaruan software pada komponen ICCU.
Kemudian, pelanggan juga dapat menghubungi layanan Hyundai Call Center di 0 800 1 878 878 (bebas pulsa) guna memperoleh informasi lebih lengkap yang tersedia 24 jam terkait aktivitas recall ini.
Kalaupun ternyata sata itu konsumen ada yang kesulitan datang ke bengkel resmi Hyundai karena aktivitasnya yang padat, maka bisa menggunakan layanan pick up service ke rumah dengan lebih dulu membuat appointment melalui call center Hyundai.
Nantinya tim bengkel resmi Hyundai akan melakukan pengambilan unit Ioniq 5, Ioniq 6 atau Genesis G80 milik konsumen itu di rumah untuk di bawa ke bengkel gula dilakukan update software ICCU.
“Kami mengajak para pemilik Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia untuk dapat melakukan pembaruan software pada komponen ICCU untuk pengalaman pengisian baterai yang seamless dan lebih optimal. Kami juga akan terus melakukan pemantauan secara berkala terkait pembaruan software pada kendaraan listrik Hyundai untuk memberikan peace of mind bagi seluruh pelanggan kami,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID.
Di Indonesia, HMID memiliki empat varian berbeda untuk Ioniq 5, yakni; Prime Standard Range, Signature Standard Range, Prime Longe Range dan Signature Long Range.
Untuk sumber tenaganya, semua Hyundai Ioniq 5 menggunakan motor listrik Permanent Magnet Synchronus Motor (PMSM) dengan mengandalkan penggerak roda belakang.
Khusus varian Prime dan Signature Long Range, tenaga yang dihasilkan mencapai 160 kW atau 217 PS.
Beda halnya dengan Prime dan Signature Standard, keduanya secara data mampu memeras tenaga 125 kW atau setara dengan 170 PS.
Motor listrik ini digerakkan oleh baterai jenis Liquid Cooled Lithium-ion yang berkapasitas 58 kW untuk tipe Standard dan 72,6 kW untuk varian Longe Range.
Mengenai jarak tempuhnya Ioniq 5 tipe Prime Standard dan Signature Standard dapat dikendarai sejauh 384 km dalam kondisi baterai terisi penuh hingga daya listriknya benr-benar habis.
Sementara tipe Prime Long Range memiliki kemampuan jarak tempuh yang lebih panjang yakni 481 km dan 451 km di tipe Signature Long Range berdasarkan WLTP.
Hyundai Ioniq 6 berbekal baterai 77,4 kWh dan menggunakan dual motor dengan sistem penggerak all-wheel drive, untuk menghasilkan daya sebesar 239 kW dan torsi sebesar 605 Nm.
Tenaga maksimal pun memungkinkan Ioniq 6 mampu melaju dari 0–100 km/jam hanya dalam waktu 5,1 detik, dengan kecepatan maksimal dapat mencapai 185 km/jam.
Berdasarkan hasil uji coba dari Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLPT), IONIQ 6 bisa menempuh hingga 519 km per pengisian daya dengan konsumsi energi 16,9 kWh/100 km.
Selain memiliki kemampuan motor listrik dan baterai yang mumpuni, kedua mobil listrik Hyundai itu juga punya fitur unik, yakni keberadaan teknologi Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya berbagai peralatan elektronik di mana saja dan kapan saja.
Secara sederhana, mobil bukan cuma bisa menerima daya listrik dari SPKLU untuk mengisi daya baterainya, tapi baterai yang ada di mobil tersebut juga bisa menyalurkan listrik buat peralatan elektronik lain di luar kendaraan.
Adapun fitur V2L dapat memasok daya listrik AC (230V/50Hz) dengan konsumsi daya maksimum hingga 3,6 kW.
Itu berarti Ioniq 5 dan Ioniq 6 mampu mengisi daya berbagai peralatan elektronik dengan lancar, mulai dari alat rumah tangga seperti kompor listrik, mesin pembuat kopi, peralatan lampu, hingga kendaraan listrik kecil seperti skuter.
Fitur V2L ini pun sudah dilengkapi dengan sistem yang mampu mencegah overload untuk menjamin keamanan pengisian daya.