REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Erik ten Hag sudah kehabisan waktu di Manchester United (MU). Ia kemungkinan besar tidak akan diberikan kepercayaan semusim lagi sebagai pelatih, kata mantan pemain MU setelah kekalahan 0-4 dari Crystal Palace dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Selhurst Park, London, Selasa (7/5/2024) dini hari WIB.
Rekor kekalahan ke-13 di liga musim ini membuat mereka berada di urutan kedelapan dan menghadapi kemungkinan tidak bermain di kompetisi Eropa musim depan. MU kebobolan 81 gol di semua kompetisi, penampilan terburuk mereka sejak musim 1976-77.
“Malam ini terasa seperti paku terakhir di peti mati,” kata mantan gelandang United Paul Scholes kepada Premier League Productions.
“Ada kurangnya pengetahuan dari tim, kurangnya usaha yang merupakan hal yang sangat mengecewakan. Saya merasa dia mungkin akan mendapatkan satu tahun lagi dan bekerja di klub yang sudah sedikit lebih tenang karena pemilik barunya, tapi sekarang rasanya tidak seperti itu.
Michael Owen, yang bermain untuk Setan Merah pada 2009-2012, mengatakan dewan direksi klub harus mengurangi kekalahan mereka dan memecat Ten Hag sebelum akhir musim, dengan final Piala FA melawan Manchester City masih harus dimainkan.
“Dia tidak bisa, tidak bisa, mengelola tim musim depan,” kata Owen. “Saya hanya bertanya-tanya, ada begitu banyak hal yang dipertaruhkan, meski hanya untuk empat pertandingan. Saya bertanya-tanya apakah dewan klub mungkin harus mencoba melakukan sesuatu di sini dan saat ini bersikap cukup radikal mengenai hal itu.”
MU memiliki tiga pertandingan liga tersisa, menjamu pemimpin klasemen Arsenal dan tim peringkat keenam Newcastle United dalam dua pertandingan berikutnya sebelum mengakhiri musim di Brighton & Hove Albion.
Mantan bek United Ashley Young mengatakan klub mungkin gagal memenangkan sisa pertandingan mereka. “Ini amburadul, segala sesuatu tentang pertahanan United gila,” katanya kepada Sky Sports. “Jika United menampilkan penampilan seperti yang mereka tunjukkan malam ini, mereka akan absen (dari kompetisi Eropa),” ujar Young.
(sumber: Reuters)