28.4 C
Jakarta
Friday, November 8, 2024
HomeKesehatan4 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Hipertensi

4 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Hipertensi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Eva Susanti mengatakan bahwa ada kebiasaan seseorang yang rentan alami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Eva menuturkan bahwa perilaku masyarakat yang dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi adalah merokok, aktivitas fisik kurang, kurangnya makan sayur dan buah, serta mengonsumsi makanan asin.

Selain itu, stres dan faktor keturunan juga menyebabkan faktor risiko hipertensi seperti disampaikan Presiden Indonesian Society of Hypertension (InaSH, 2019-2021) Tunggul D. Situmorang.

Melihat risiko di atas maka melakukan aktivitas fisik termasuk berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat amat dianjurkan.
“Proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup,” kata Eva.
Lalu, proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral atau yakni kondisi kelebihan lemak pada perut 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral.
Sementara itu, proporsi penderita hipertensi umur di atas 60 tahun dengan obesitas sentral sama dengan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral.
Bila sudah mengalami hipertensi tetap bisa dibantu dikontrol dengan menjalankan perilaku hidup sehat dengan PATUH. Apa itu PATUH? Eva menerangkan PATUH adalah Periksa kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman, Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER