Kamis, 16 Mei 2024 – 10:41 WIB
AAR (17), pelaku utama dari tiga remaja wanita yang melakukan perampokan dan penganiayaan terhadap Yani, warga perumahan Pura Bojonggede, Tajur Halang, Bogor, ternyata sempat menguras ATM milik korban. Status pelaku ARR juga merupakan keponakan dari korban.
Saat beraksi, AAR bersama dua temannya yakni MAH (18) dan MP (16), tega menyemprotkan cairan serangga Baygon, lalu memukuli, hingga menyekap korban di kamar. Menurut polisi, pihaknya dalam kasus ini juga sudah minta keterangan korban dan mengecek rekaman CCTV.
“Akhirnya dilihat CCTV, korban mengenali sosok orang yang melakukan kekerasan itu. Nah, kebetulan saat dipukuli itu korban mengingat samar-samar seperti yang kenal. Seperti keponakan dia,” kata Kapolsek Tahur Halang Iptu Tamar saat diwawancara VIVA, Rabu 15 Mei 2024.
Iptu Tamar, menuturkan pihaknya juga minta keterangan beberapa saksi di lokasi. Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV, kawanan pelaku mengarah kepada tiga gadis pelajar tersebut. Kata dia, pelaku AAR ditangkap usai pulang sekolah. Pun, pelaku lain juga diciduk saat berada di rumahnya. Tiga pelaku merupakan teman satu sekolah yang sama dalam kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul.
“Dan, warga melihat anak ini yang suka ke rumah itu. Kami pastikan CCTV di lokasi dan mengarah ke anak-anak ini. Dan, ditangkap setelah pulang sekolah pelaku utama kelas 2 SMA. Yang lain kakak kelas dan adik kelasnya, mereka satu ekskul basket,” lanjut Iptu Hamar.
Dia menambahkan fakta lainnya kawanan pelaku tak mencuri gelang emas dan handphone milik korban. Pelaku hanya menggondol uang dan kartu ATM. Adapun AAR diketahui mengambil uang tunai dari dompet Rp1,8 juta dan menarik uang dari ATM Rp12 juta. Pelaku AAR tahu pin ATM tersebut karena pernah diajak korban mengambil uang di ATM. Pelaku AAR sudah mengakui perbuatannya tersebut.
“Dan, pelaku mengakui perbuatannya. Kami tanya, dan penyelidikan dari bukti print out bank Rp12 juta. Dengan rincian Rp1,5 juta sebanyak 8 kali,” jelas Iptu Hamar. “Kok pelaku tahu pinnya? Kami mencari tahu siapa yang pernah diajak korban mengambil uang. Ternyata keponakannya ini pernah diajak mengambil uang di ATM,” ujar Iptu Hamar.
Lebih lanjut, Tamar menuturkan dari uang yang dicuri kemudian sebagian diberikan pelaku ke kakak kelasnya berinisial MAH sebesar Rp300 ribu. MAH merupakan pelaku yang turut memukuli korban. Lalu, uang imbalan sebesar Rp100 ribu juga diberikan kepada pelaku lain yang merupakan adik kelasnya berinisial MP. Peran pelaku MP saat kejadian diketahui menunggu motor di luar rumah.
Kemudian, saat diinterogasi polisi, pelaku spontan mengaku baru beli handphone merek Iphone. Polisi sudah curiga pelaku yang bisa membeli Iphone.
“Saat pemeriksan, pelaku utama AAR tak sengaja mengakui baru saja membeli handphone Iphone 13. Petugas nanya dari mana uangnya, ternyata dari uang itu. Anak ini plin plan, setelah dicek petugas harganya sekitar Rp10,3 juta,” tutur Hamar.
Polisi pun mesti minta keterangan orang tua AAR untuk mengetahui ke sumber uang tersebut. AAR berulang kali berbohong karena ngaku beli handphone bersama ibunya. Namun, akhirnya pelaku akui gunakan uang korban tersebut untuk beli Iphone 13 dengan harga Rp10,3 juta. Lalu, pelaku memberikan sisa uang ke ibunya dengan ngaku dapat dari bisnis MLM.
“Kenapa mamahnya nerima uang ini, karena AAR ini mengaku ke mamahnya dapat uang tersebut dari bisnis MLM. Mamahnya terima dan dibelikan belanja warung. Dan sisa lah Rp700 ribu itu lah yang kami sita,” katanya.