Profesor Salim Said telah meninggal dunia dan dimakamkan pada hari ini. Sebagai sahabat dekat almarhum, saya (Didik J Rachbini) ingin menyampaikan catatan mengenai kepergiannya.
Salim Said dikenal memiliki kesadaran intelektual yang tinggi, terutama dalam bidang politik militer. Beliau diakui sebagai seorang maestro intelektual dalam bidang tersebut. Selain itu, Salim Said juga aktif dalam program pewarisan buku ke kampus dari para akademisi senior lainnya ke kampus Paramadina.
Salah satu hal yang perlu dicatat tentang Salim Said adalah kesadarannya yang tinggi dan ketekunan dalam bidang politik militer. Meskipun beliau dikenal sebagai penulis film dan wartawan, namun fokusnya secara mendalam terletak pada politik militer. Kesadarannya dalam bidang ini tidak tergoyahkan meskipun beliau menekuni disertasi PhD dan aktivitas lainnya.
Salim Said juga dikenal dengan kesadarannya yang kuat dalam bidang politik, terutama dalam memadukan politik dengan nasionalisme. Analisis politiknya selalu mengedepankan ideologi Orde Lama Indonesia, yaitu kelompok kiri, nasionalis, dan Islam.
Selain itu, Salim Said juga terkenal dengan koleksi ribuan buku akademik bermutu yang menjadi harta berharga baginya. Beliau sangat peduli agar buku-buku tersebut dapat bermanfaat secara akademis. Sebelum wafat, Salim Said berupaya untuk mewariskan buku-bukunya ke Universitas Islam Indonesia (UII) dan Perpustakaan Pusat.
Saya berharap para akademisi senior lainnya dapat meniru langkah Salim Said dalam mewariskan koleksi buku mereka ke lembaga pendidikan. Sebuah langkah yang tidak hanya meningkatkan nilai intelektual, tetapi juga menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Salim Said merupakan seorang intelektual yang luar biasa, dengan pengetahuan yang mendalam tentang politik militer di Indonesia dan negara lain. Semangat dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan patut menjadi contoh bagi kita semua.
*) Didik J Rachbini, sahabat Salim Said
Pewarta: Didik J Rachbini
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
