Biaya ganti timing belt Mitsubishi Pajero Sport sebenarnya beragam, tergantung dari spare part dan tipe mobil yang digunakan. Sebagai informasi, varian diesel Pajero Sport sendiri menggunakan mesin berkodekan 4D56 turbocharger pada generasi pertamanya. Sedangkan untuk generasi keduanya selain 4D56, pabrikan otomotif Jepang berlogo tiga berlian menghadirkan pilihan mesin dengan kode 4N15 turbocharger untuk beberapa varian. Bicara mesin 4D56, jantung pacu ini juga terkenal memiliki durabilitas tinggi namun efisien dalam penggunaan bahan bakar, sehingga masih menjadi favorit.
Hal ini lah yang membuat Mitsubishi mempertahankannya hingga saat ini untuk beberapa model Pajero Sport. Oh iya, selain di Pajero Sport, mesin ini juga digunakan di beberapa model kendaraan Mitsubishi lainnya seperti; L300, L200, dan juga Triton.
Namun perlu diketahui bahwa jantung pacu diesel 4D56 yang digunakan masih mengandalkan timing belt untuk dapat menggerakan crankshaft dengan camshaft secara selaras. Penggunaan timming belt pada mobil ini wajib dilakukan pergantian setiap pemakaian 100.000 kilometer (km). Apabila lupa melakukan pergantian, gejala umum yang terjadi adalah timming belt putus ketika mobil sedang digunakan, sehingga menyebabkan mesin mati. “Timing belt Pajero Sport setidaknya dilakukan pergantian setiap 100.000 kilometer. Khawatirnya lebih dari itu timing belt putus pas mobil dipakai. kalau itu terjadi, mesin mobil otomatis mati akibat piston yang bertabrakan dengan klep,” ujar Heri Santoso, pemilik bengkel Heri Jawa Motor yang berlokasi di Cibubur Point Automotive Center.
Dikatakan Heri, untuk biaya ganti timing belt Mitsubishi Pajero Sport sendiri beragam, tergantung dari spare part yang digunakan. Ketika melakukan pengantian timing belt Mitsubishi Pajero Sport, umumnya bukan cuma dilakukan penggantian timing belt saja, namun juga berikut dengan beberapa kompartemen lainnya. Untuk spare part satu set tersebut meliputi; 1 timing belt besar, 1 timing belt Kecil, 3 tensioner besar, dan 1 tensioner kecil. “Kalau spare part set pakai original Mitsubishi sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3 jutaan, itu untuk spare partnya saja. Kalau pakai yang merek yang buatan Thailand harga spare partnya sekitar Rp1,5 jutaan,” ucapnya. Dalam membeli spare part, pemilik Pajero Sport diharuskan lebih jeli lantaran diluaran sana banyak timing belt palsu bermerek Mitsubishi. “Kalau saran saya penggantian timing belt set untuk Pajero Sport asli sekalian, atau KW sekalian. Kalau KW bisa pakai yang buatan Thailand, itu bagus, awet. Kalau pakai yang imitasi tapi mereknya Mitsubishi, saran saya jangan, paling baru dipakai satu bulan sudah putus,” ungkapnya. Di luar dari harga spare part, untuk ongkos pemasang timing belt baru berikut tensioner dipatok Rp500 ribu. “Biasanya pemilik bawa spare part dari luar. Untuk ongkos pemasangannya saja Rp500 ribu dengan lama waktu pemasangan sekitar 4-5 jam. Informasi aja, kalau pas lagi bongkar atau pemasangan hati-hati takutnya kunci kena radiator yang bisa menyebabkan radiator bocor,” jelasnya.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Pajero Sport yang mengalami putus pada timing belt dapat menyebabkan mesin mati total lantaran piston yang bertabrakan dengan klep. “Ada loh, timing belt Pajero Sport putus terus pistonnya sampai jebol karena tabrakan dengan klep. Putusnya timing belt bisa merembet ke bagian lainnya di dalam mesin. Untuk estimasinya biaya perbaikannya sendiri sekitar Rp30 juta kalau sudah begitu,” tutupnya.