Jumat, 24 Mei 2024 – 14:20 WIB
Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat judi online.
Baca Juga :
Terbongkar Rekaman Ayah Lee Da In Minta Lee Seung Gi Bayarin Utang, Ketakutan Fans Terbukti
Hal itu disampaikan Budi merespons soal anggota TNI Lettu Laut (K) Eko Damara yang bunuh diri akibat terlilit utang salah satunya karena judi online. Adapun utang yang ditinggalkan Eko senilai Rp 819 juta.
“Saya ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini, bahwa kabar seorang perwira TNI bunuh diri diduga terlilit utang karena judi online,” kata Budi Arie dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 24 Mei 2024.
Baca Juga :
39 Jenderal Baru TNI AD Resmi Menyandang Pangkat Brigjen, Ini Daftar Lengkapnya!
“Tentu saja kita prihatin dan turut berduka atas kejadian tersebut,” sambungnya.

Baca Juga :
Kemenkeu Pastikan Gaji ke-13 ASN Cair 3 Juni 2024, Segini Besarannya
Budi kemudian menegaskan butuh langkah cepat untuk memberantas judi online di Indonesia. Selain itu, kolaborasi semua stakeholder juga dibutuhkan untuk memberantas judi online tersebut.
“Untuk itu kita harus gercep, gerak cepat, tentu upaya-upaya yang ada memerlukan kolaborasi lintas kementerian lembaga serta membutuhkan dukungan dari para tokoh dan seluruh komponen masyarakat,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI Marinir Endi Supardi angkat bicara tentang kesimpangsiuran penyebab kematian salah satu anak buahnya, yaitu Lettu Laut (K) Eko Damara yang bertugas sebagai dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir pada tanggal 27 April 2024 lalu di Pos Kotis Koramil Dekai Kodim 1715/Yahukimo, Papua.
Orang nomor satu di jajaran Korps Marinir TNI AL itu mengungkapkan, bahwa diduga kuat penyebab kematian Lettu Laut (K) Eko Damara yang di-BKO kan dalam Satgas Pamtas Mobile RI-PNG itu dikarenakan yang bersangkutan depresi karena terlilit hutang yang nilainya tidak sedikit.
Adapun dari investigasi yang dilakukan, Lettu Laut (K) Eko Damara pernah menuliskan ungkapannya di dalam note handphone atau telpon seluler miliknya yang mengarah pada yang bersangkutan telah berencana mengakhiri hidupnya karena berbagai persoalan yang dialami selama ini.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya telah menemukan browsingan di mesin pencari handphone miliknya bagaimana cara mati dengan cepat. Tim investigasi juga menemukan yang bersangkutan pernah mendownload aplikasi judi online dari telpon seluler miliknya.
“Sebelumnya juga banyak googling masalah judi online, download aplikasi judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri,” ucap dia.
“Hutang almarhum cukup lumayan, di sini ada catatan. Dari teman kedokterannya juga ada sesama dokter, ada dua. Teman Satgas ada, Bank BRI ada, Bank Woori juga ada. Artinya beliau tak sanggup kembalikan, bahkan yang bersangkutan sempat mengelabui dinas, alasannya meminjam sejumlah uang untuk menutup (hutang) yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga. Malah dimasukkan ke rekening BRI yang baru,” tambah Dankormar memaparkan.
Dankormar juga menjelaskan, dari hasil penelusuran tim investigasi, yang bersangkutan tidak pernah menggunakan uang yang dipinjamnya itu untuk membeli sesuatu barang, baik di daerah operasi maupun di keluarga almarhum. Sehingga, lanjutnya, diduga kuat uang yang selama ini almarhum pinjam dari sejumlah tempat digunakan untuk kepentingan judi online.
“Ternyata hutangnya cukup banyak. Di daerah operasi ini ada Rp177.324.400, kemudian sebelumnya (di luar daerah operasi) ada Rp641.702.638. Total keseluruhan utang almarhum sekitar Rp819 juta,” papar Mayjen TNI Endi Supardi sambil menunjukkan catatan utang almarhum Lettu Eko Damara.
“Keyakinan kami mengarah ke sana (judi online). Untuk pastinya habis itu semua saya tidak bisa memastikan di sini tetapi dari browsing-browsing yang ada, download aplikasi yang ada dari almarhum semuanya judi online di situ. Kenapa saya sampaikan seperti itu karena beliau tidak beli barang apapun di daerah operasi,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI Marinir Endi Supardi angkat bicara tentang kesimpangsiuran penyebab kematian salah satu anak buahnya, yaitu Lettu Laut (K) Eko Damara yang bertugas sebagai dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir pada tanggal 27 April 2024 lalu di Pos Kotis Koramil Dekai Kodim 1715/Yahukimo, Papua.