Sementara itu, Widyaiswara BKKBN, Afif Miftahul Majid menegaskan bahwa BKKBN telah melakukan upaya ekstra untuk menekan angka stunting, yang dimulai dari level bawah.
Hal tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan perawatan yang baik bagi pertumbuhan anak.
Pada sesi terakhir, Ewang Sewoko yang hadir mewakili Kepala Perwakilan BKKBN DIY menyampaikan bahwa intervensi pencegahan stunting harus dimulai dari calon pengantin. Terutama bagi pengantin putri harus terhindar dari anemia dan langkah pertama harus rutin minum tablet penambah darah. Tujuannya, HB jangan sampai kurang dari 11,5 dan lingkar lengan atas minimal 23,5 cm.
Selanjutnya, asupan gizi seimbang para ibu harus terpenuhi selama masa kehamilannya. Serta periksa ke dokter minimal enam kali untuk mendeteksi kondisi janin.
Setelah melahirkan, ibu perlu segera menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam waktu dekat. Sehingga, dalam satu keluarga tidak mengasuh dua anak balita dan ibu bisa fokus mengurus anak balita tersebut.