Liputan6.com, Jakarta Mencukur rambut adalah salah satu rukun haji yang tak boleh ditinggalkan. Dalam melaksanakan ibadah haji, jemaah perlu mencukur rambut pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah melempar jumrah kubra. Mencukur rambut saat haji juga bisa dilakukan sebelum maupun sesudah lempar jumrah aqabah. Menurut epidemiolog yang memiliki pengalaman sebagai tenaga kesehatan haji 2010, Dicky Budiman, saat mencukur, jemaah perlu memerhatikan alat cukur yang digunakan. Demi alasan kesehatan, alat cukur perlu dipastikan steril agar terhindar dari sumber atau penularan penyakit.
“Cukur steril, saat mencukur, hindari penggunaan pisau cukur yang tidak bersih atau berulang dan digunakan bersama,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com dalam keterangan tertulis. Mengingat, jemaah laki-laki dicukur botak sehingga alat cukur berupa pisau biasanya langsung mengenai kulit kepala. Untuk itu, Dicky menyarankan untuk menggunakan pisau cukur sekali pakai.
“Gunakan pisau sekali pakai di pusat yang ditunjuk secara resmi, atau menggunakan pisau sekali pakai sendiri.”
Kenakan Sandal
Selain cukur steril, tips berikutnya yang disampaikan Dicky adalah tetap kenakan sandal.
“Suhu panas membuat lantai dan tanah menjadi sangat panas. Kenakan sandal saat beraktivitas kecuali di dalam masjid.” Selain itu, Dicky menyarankan jemaah haji untuk rutin mencuci kaki agar kebersihan dan kelembapannya terjaga.