Kamis, 30 Mei 2024 – 06:39 WIB
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 2.011 warga Halmahera Barat, Maluku Utara telah dievakuasi untuk menghindari bahaya erupsi Gunung Ibu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa evakuasi ribuan warga dilakukan secara maraton oleh petugas SAR gabungan ke posko pengungsian yang tersebar di lokasi yang lebih aman. Sebagian besar warga yang dievakuasi berasal dari Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu yang terdampak langsung oleh paparan erupsi Gunung Ibu.
BNPB terus memberikan dukungan logistik berupa sembako, makanan siap saji, tenda pengungsian, masker, dan kebutuhan lainnya kepada masyarakat yang berada di pengungsian. Selain itu, BNPB bersama dengan TNI/Polri dan Pemerintah Maluku Utara juga telah mengirimkan tenaga medis, psikososial, dan obat-obatan untuk menangani warga yang sakit akibat abu vulkanik Gunung Ibu. Tim medis telah menangani lebih dari 1.000 warga yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), di mana dua pasien dirujuk ke RSUD Jailolo untuk perawatan lebih lanjut.
Menurut laporan dari Badan Geologi Kementerian ESDM, aktivitas Gunung Ibu sejak 16 Mei 2024 hingga saat ini masih berada di Level IV (Awas). Terdapat sekitar 10 kali kejadian erupsi dan yang terakhir terjadi pada Rabu (29/5) sore. BNPB telah mendirikan pos komando gabungan di Kantor Bupati Halmahera Barat untuk mempermudah koordinasi dan penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ibu.