dr. Faisal mengungkapkan, terdapat risiko aneurisma dapat terbuka (ruptur) jika tidak menjalani operasi. Menurutnya, pengobatan bergantung pada lokasi aneurisma.
“Aorta terdiri dari tiga bagian, bagian pertama bergerak ke atas menuju kepala dan itu disebut aorta ascendens, bagian tengah melengkung yang disebut arcus aorta, dan bagian terakhir bergerak ke bawah, menuju kaki yang disebut aorta descendens,” ungkapnya.
dr. Faisal menganjurkan untuk pasien dengan aneurisma aorta ascendens atau arcus aorta guna operasi mengganti aorta jika ukuran diameter aneurisma lebih besar dari 5 – 6 sentimeter, sayatan dibuat di tengah tulang dada, aorta diganti dengan graft prostetik dan ini adalah operasi sangat besar yang membutuhkan mesin jantung-paru.
“Untuk pasien dengan aneurisma aorta torakalis descendens, operasi besar dilakukan untuk mengganti aorta dengan graft prostetik jika aneurisma lebih besar dari 6 sentimeter dan operasi ini dilakukan melalui sayatan di sisi kiri dada, yang mungkin mencapai ke perut,” ujarnya.
dr. Faisal pun menyebut bahwa terdapat beberapa komplikasi yang akan terjadi usai melakukan bedah aorta seperti pendarahan, infeksi graft, infarkt jantung, aritmia, gangguan fungsi ginjal, paralisis, dan stroke.
“Angka kematian pasca operasi terjadi pada 5 – 10% pasien dan komplikasi setelah pemasangan stent aneurisma termasuk kerusakan pada pembuluh darah yang memasok kaki, yang mungkin masih memerlukan operasi lain,” sebutnya.