25 C
Jakarta
Tuesday, November 5, 2024
HomeKesehatanTiga Hal yang Difokuskan oleh Epidemiolog terhadap Gelombang COVID-19 di Singapura

Tiga Hal yang Difokuskan oleh Epidemiolog terhadap Gelombang COVID-19 di Singapura

Singapura tengah menghadapi kenaikan kasus COVID-19. Pada periode 5 – 11 Mei 2024 terjadi kenaikan kauss 25.900 dari yang sebelumnya 13.700 kasus COVID-19.

Kenaikan kasus infeksi virus SARS-CoV-2 itu membuat angka pembelian alat tes COVID mandiri meningkat, pemeriksaan ke dokter juga naik.

Terkait adanya peningkatan kasus COVID-19 di negara tetangga, epidemiolog Dicky Budiman mengatakan ada tiga aspek terkait COVID yang perlu jadi catatan.

Pertama, gelombang COVID-19 bakal selalu ada. Sejak pandemi dinyatakan berakhir dan COVID-19 menjadi penyakit endemi ini artinya bahwa COVID-19 tidak akan hilang. Seperti yang terjadi di Singapura saat ini di mana ada kenaikan kasus.
“Dia (virus penyebab COVID-19) ada di sekitar kita tapi dalam level rendah. Dengan status endemik masih bisa ada gelombang yang bisa rendah sekali atau tinggi meski tidak akan setinggi saat Delta dulu,” kata Dicky Budiman lewat pesan suaran.
Untungnya, sebagian besar populasi dunia sudah memiliki imunitas yakni dari suntikan vaksin maka lonjakan kasus tidak separah dulu.

Kedua, virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 terus bermutasi. Virus tersebut semakin pintar untuk menerobos dinding pertahanan manusia yang dibangun dari vaksinasi.
“Effektivitas vaksinasi bisa menurun tapi di sisi lain masih bersyukur efektivitas vaksin bisa mencegah keparahan,” kata Dicky.
Di sisi lain, pada kelompok rawan seperti lansia serta punya penyakit komorbid dan yang belum pernah mendapatkan vaksinasi COVID-19 perlu melakukan vaksinasi.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER