Israel telah merespons dengan kekecewaan setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB atas pelanggaran terhadap anak-anak. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menambahkan militer Israel ke dalam daftar hitam tersebut pada tahun 2023. Utusan PBB dari Israel, Gilad Erdan mengaku kaget dan kecewa atas keputusan tersebut.
Israel menegaskan bahwa mereka selalu berpegang pada standar internasional dalam perlindungan anak-anak selama konflik. Mereka juga mengklaim bahwa mereka telah melakukan upaya maksimal untuk melindungi anak-anak selama konflik bersenjata.
Meskipun demikian, Israel berkomitmen untuk bekerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak di masa depan. Mereka juga menegaskan bahwa mereka siap untuk terus berdiskusi dan bekerja sama dalam upaya mencapai perdamaian di kawasan tersebut.
Meski dihadapkan pada kritik dan penolakan atas keputusan PBB tersebut, Israel tetap berupaya untuk memperbaiki citra mereka di mata dunia internasional. Mereka berharap dapat terus bekerja sama dengan PBB dan berbagai pihak lainnya untuk mencapai perdamaian dan keadilan bagi anak-anak di seluruh dunia.