Timnas Indonesia masih memiliki tugas untuk menangani tim-tim yang memainkan umpan silang dan berhasil mengubahnya menjadi gol. Salah satu tim yang menggunakan gaya tersebut ketika berhadapan dengan Indonesia adalah Irak, lawan yang akan dihadapi sore ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, mulai pukul 16.00 WIB.
Irak memiliki serangan yang mematikan dan pertahanan yang sulit ditembus. Menghadapi tim semacam ini, skuad Garuda harus memulai pertandingan dengan agresif. Mantan striker timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto menyatakan pandangan tersebut.
Menurutnya, bermain agresif sejak awal pertandingan akan membuat Indonesia bisa mengganggu permainan solid Irak. Bermain di depan pendukung sendiri dianggap memberi energi luar biasa bagi pemain timnas.
“Irona kita harus bertindak agresif sejak awal pertandingan untuk mengganggu cara bermain lawan, sehingga lawan tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan permainan,” kata Kurniawan.
Irak yang memiliki pemain dengan postur tubuh lebih tinggi diperkirakan akan melakukan bola silang. Untuk menghadapi tim yang memainkan pola ini, langkah yang harus diambil adalah meminimalkan bola agar tidak mudah bergerak ke sisi sayap dan kemudian diarahkan dengan baik ke kotak penalti.
Untuk menembus pertahanan tim seperti Irak yang memiliki kualitas individu yang baik, Kurniawan mengatakan kecepatan dapat digunakan sebagai strategi.
“Saya membaca di media, Irak mungkin akan mencoba pemain baru. Jangan meremehkan, karena jika pemain baru belum pernah bermain, mereka kemungkinan akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ujarnya.
Kurniawan menekankan bahwa pemain harus tetap agresif dan optimistis, namun tidak boleh terlalu percaya diri. Untuk merusak pertahanan yang rapat, tembakan dari jarak jauh menjadi opsi yang dapat digunakan.
“Selamat berjuang untuk timnas Indonesia sore ini,” ujar Kurniawan yang merupakan bagian dari tim pelatih Como 1907, yang akan berkompetisi di Serie A musim depan.