Rabu, 12 Juni 2024 – 16:14 WIB
Jakarta – Alasan akun Facebook Icha Shakila sempat raib pasca meminta dua ibu muda melakukan pelecehan seksual kepada anaknya sendiri terkuak.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Umar mengatakan akun FB itu diminta membuat konten asusila oleh seseorang berinisial M. Namun, saat dikirim M menipu Icha Shakila hingga membuatnya menutup akun FB tersebut.
“Karena merasa akunnya ini sudah diketahui oleh orang lain, akhirnya akun IS ini dia tidak mengaktifkan lagi,” ujar dia pada Rabu, 12 Juni 2024.
Dia menyebut, seusai Icha Shakila menutup akun media sosialnya, M lantas membajak akun itu sehingga mengirim broadcast konten asusila.
“Kemungkinan besar tadi akun M ini menggunakan akun IS, itu digunakan untuk aktivitas menawari kepada orang-orang yang dianggap berpotensi atau mau untuk membuat foto ataupun video, yang itu bisa dikatakan melanggar norma kesusilaan atau kesopanan di negara kita,” ucapnya.
Sejauh ini, baru dua ibu muda berinisial ada 2 R (22) dan AK (26) yang membuat video pelecehan seksual terhadap anaknya yang disuruh M. Polisi masih mendalami adanya korban lain.
“Saat ini anggota masih terus bekerja kita sedang melakukan pendalaman apakah ada korban-korban lainnya, kemudian paling utama yang sedang kita upayakan adalah pengejaran terhadap siapa yang menggunakan akun IS palsu ini,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, belakangan tengah heboh video porno yang menampilkan adegan panas antara seorang wanita dewasa dengan anak kecil. Keduanya diketahui merupakan ibu dan anak.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya sudah menangkap dua ibu muda di lokasi berbeda berkaitan dengan video tersebut. Kepada polisi, keduanya mengaku diperintah oleh akun FB Icha untuk membuat video asusila dengan anaknya sendiri dan diming-imingi bayaran Rp15 juta.
Halaman Selanjutnya
“Saat ini anggota masih terus bekerja kita sedang melakukan pendalaman apakah ada korban-korban lainnya, kemudian paling utama yang sedang kita upayakan adalah pengejaran terhadap siapa yang menggunakan akun IS palsu ini,” kata dia.