25 C
Jakarta
Tuesday, November 5, 2024
HomeBeritaKejaksaan Agung Memeriksa Mantan Komisaris PT Antam sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan...

Kejaksaan Agung Memeriksa Mantan Komisaris PT Antam sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi 109 Ton Emas

Jumat, 5 Juli 2024 – 13:28 WIB

Jakarta — Mantan Komisaris PT Antam Tbk berinisial RAS diperiksa penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) soal kasus dugaan korupsi tata kelola komoditi emas periode tahun 2010-2021 seberat 109 ton emas.

Baca Juga :

Pendeta Gilbert Telah Diperiksa terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama

“Adapun saksi yang diperiksa berinisial RAS selaku Komisaris PT Antam Tbk periode April 2014 sampai dengan Maret 2019,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, Jumat, 5 Juli 2024.

Dia mengatakan, pemeriksaan itu berkaitan dengan kasus pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022 yang menjerat TK, HN, DM, AHA, MA dan ID.

Baca Juga :

Harga Emas Hari Ini 5 Juli 2024: Produk Antam Makin Kinclong, Global Naik Tipis

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” katanya.

Baca Juga :

ASN Cantik Diduga Pemeran Video Mesum Dengan Pria Mirip Sekda Taput Mangkir Panggilan Polisi

Sebelumnya diberitakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI belum menyita barang bukti dalam kasus korupsi tata kelola komoditi emas periode tahun 2010-2021 seberat 109 ton emas.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung saat itu, Ketut Sumedana mengungkapkan alasan pihaknya belum melakukan penyitaan. Hal itu lantaran penyidik masih mendalami terkait kasus korupsi yang berlangsung selama periode 2010-2021 tersebut.

“Oh begini emas Antam itu kan baru kita mulai proses penyidikannya kurang lebih 1 minggu. Tentu proses penyitaan tidak serta merta kita lakukan,” katanya, Jumat, 7 Juni 2024.

Halaman Selanjutnya

“Oh begini emas Antam itu kan baru kita mulai proses penyidikannya kurang lebih 1 minggu. Tentu proses penyitaan tidak serta merta kita lakukan,” katanya, Jumat, 7 Juni 2024.

Halaman Selanjutnya

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER