Rabu, 7 Agustus 2024 – 00:04 WIB
Pesawaran, VIVA – Sanuari rela menempuh perjalanan ribuan kilometer dari Dusun Kauman, Desa Pace Kulon, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ke Lampung, dengan menggowes sepeda.
Baca Juga :
Kakek Nekat Terjun ke Sumur Usai Bertengkar dengan Istri, Tolak Bantuan Petugas Damkar
Langkah itu dilakukan pria 65 tahun ini untuk mengobati kerinduan kepada anak dan cucu yang tinggal di Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Perjalanan itu ditempuh pria 65 tahun ini seorang diri. Ia mengabadikan setiap momen yang dilalui dalam perjalanan itu dengan kamera sederhana.
Baca Juga :
Bermula dari Kampus IPB Bogor, Susu Favorit ‘Cucu Kesayangan’ Ini Semakin Digemari
Setelah 11 hari mengayuh sepeda, Sanuari akhirnya tiba di Kabupaten Pesawaran. Dia lantas istirahat di sebuah warung kopi di daerah Teluk Pandan. Dari lokasi itu, dia masih harus menempuh waktu 4 jam perjalanan untuk sampai ke rumah anaknya.
“Mau gowes ke tempat anak saya di Lampung. Saya mau ketemu sama anak dan cucu. Walaupun jauh bagaimana, setelah sampai di sini rasa capek dan lelah akan hilang setelah bertemu anak cucu,” kata Sanuari seraya tersenyum saat ditemui VIVA Lampung di warung tersebut, Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca Juga :
Bejat! Nenek di Simalungun Cabuli Cucunya dan Rekam Korban saat Telanjang
Sanuari menceritakan suka duka perjalanannya. Dia mulai gowes pada 24 Juli 2024. Sanuari membawa perlengkapan lengkap, mulai dari pakaian ganti hingga pompa sepeda.
“Alhamdulillah, dalam perjalanan sepeda tidak mengalami kerusakan. Di perjalanan disambut positif oleh warga masyarakat yang melihat dan warga mendoakan semoga diberikan keselamatan,” ujarnya.
Kebaikan hati masyarakat sepanjang perjalanan turut menghangatkan hati Sanuari. Banyak warga yang menawarkan makanan, minuman, bahkan tempat beristirahat. Untuk beristirahat di malam hari, Sanuari biasanya menginap di kantor Polsek, Koramil, masjid, musala, atau Polres.
“Ada yang memberi makanan, minuman oleh warga ketika saya berhenti di warung. Di jalan bertemu sesama penggowes diajak mampir, diajak makan, diberi uang beli kopi,” katanya.
Sanuari sengaja tidak memberitahu anaknya tentang kunjungannya. “Anak saya belum tahu, tidak saya beri tahu. Supaya ada kejutan. Jadi, tidak memberitahu sebelumnya,” katanya.
Laporan Pujiansyah (Lampung)
Halaman Selanjutnya
“Alhamdulillah, dalam perjalanan sepeda tidak mengalami kerusakan. Di perjalanan disambut positif oleh warga masyarakat yang melihat dan warga mendoakan semoga diberikan keselamatan,” ujarnya.