Minggu, 7 Juli 2024 – 06:30 WIB
BALI – Hasil pertanian Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali yang diolah menjadi makanan tradisional mulai dikenalkan kepada wisatawan yang berkunjung melalui Festival Jatiluwih Ke-V tahun 2024. Kuliner tradisional jajanan khas Bali itu antara lain Laklak, kelepon, bubur ketan beras merah.
Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M. mengatakan, DTW Jatiluwih memiliki wisata kuliner dan kearifan lokal yang pantas dikenalkan kepada wisatawan.
“Kita kan tahu bahwa obyek wisata Jatiluwih ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai heritage warisan budaya dunia khususnya tentang persawahan dan sistem pengairannya. Akan tetapi bukan hanya wisata pengairan saja yang bagus tapi juga wisata kuliner dan kearifan lokalnya,” kata Gede Sanjaya, saat membuka Festival Jatiluwih Ke-V di DTW Jatiluwih, Tabanan, Sabtu, 6 Juli 2024.
Komang Gede Sanjaya mengatakan, Festival Jatiluwih memperkenalkan budaya-budaya khususnya kearifan lokal hinggga kuliner tradisional yang ada di Jatiluwih.
Selain mengenalkan kuliner tradisional, berbagai atraksi budaya khas Desa Wisata Jatiluwih ditampilkan dalam pembukaan Festival Jatiluwih Ke-V yang berlangsung sejak 6-7 Juli 2024.
Atraksi budaya khas DTW Jatiluwih yang memeriahkan Festival Jatiluwih ke-V ini diantaranya Tari Paksi atau Jatayu.Tari Panyembrahma yang diiringi Tabuh gong. Tari Jayaning Singasana AUM dan Tari Janger Lansia.
Selain itu juga ada Atraksi Kesenian Budaya Subak yang tampilkan oleh anggota subak Desa Jatiluwih, dan Atraksi Tebuk Lesung.
“Saya pesan tadi kepada Manager bagaimana warisan leluhur ini tetap dipertahankan khususnya adalah budaya, kearifan lokal dan kulinernya. Jadilah jati diri Jatiluwih jangan membawa budaya luar ke sini sehingga nanti tidak enak di jual,” jelasnya.
Manager Desa Wisata Jatiluwih I Ketut Purna mengatakan, keunikan Festival Jatiluwih melibatkan seluruh masyarakat. Agar masyarakat bisa menikmati semua kegiatan Festival.
“Uniknya yang paling menonjol melibatkan masyarakat lokal seperti menari tarian Jatiluwih. Kita benar-benar menggali potensi yang ada di desa kita. Itulah yang kita tampilkan,” kata pria yang akrab disapa John Purna ini.
Dikatakan John Purna masyarakat yang terlibat dalam Festival Jatiluwih 2024 ini mulai dari pelajar, PKK hingga Wanita Lansia.
Halaman Selanjutnya
“Saya pesan tadi kepada Manager bagaimana warisan leluhur ini tetap dipertahankan khususnya adalah budaya, kearifan lokal dan kulinernya. Jadilah jati diri Jatiluwih jangan membawa budaya luar ke sini sehingga nanti tidak enak di jual,” jelasnya.