Graphene telah menjadi subjek utama dalam banyak penelitian di bidang ilmu material dan rekayasa selama dekade terakhir, dengan karakteristik materialnya yang monumental. Salah satu aplikasi mengejutkan dari graphene ini adalah penggunaannya dalam deteksi dan sumber cahaya, karena mempunyai sifat fisika dasar yang tidak memiliki celah energi dalam struktur pita energinya. Kemampuan deteksi cahaya dari graphene terbatas karena satu lembaran material hanya menyerap sekitar 2,3 persen cahaya di seluruh spektrum yang terlihat. Namun, lapisan graphene memerlukan daya serap yang kuat, karena daya serapnya independen terhadap frekuensi yang dikombinasikan dengan mobilitas pembawa yang sangat tinggi menarik minat para peneliti optik.
Graphene juga dapat digunakan sebagai sumber pemancar cahaya karena celah energi yang tertutup pada graphene murni memberikan ruang untuk direkayasa menjadi sumber pemancar cahaya berbagai gelombang. Celah energi yang dapat diatur sebagai insulator hingga menjadi semimetalon, dengan menggunakan beberapa lapisan graphene dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam aplikasi perangkat fotonik berbasis broadband. Pembentukan teknologi sumber pemancar cahaya ini akan bisa terwujud apabila beberapa tantangan, mulai dari sifat material hingga pembuatan struktur divais dan sistemnya bisa diatasi.
Penemuan menggunakan graphene sebagai sumber pemancar cahaya menawarkan fitur tambahan dalam hal pengaturan gelombang pemancaran cahaya secara kontinyu dalam rentang spektrum cahaya visible. Modulasi device bisa dilakukan dengan merubah tegangan pada diode gate yang menghasil perubahan gelombang pemancaran cahaya. Selain itu, penelitian sumber pemancaran cahaya berbasis graphene ini pun berhasil mengundang banyak peneliti baik dalam dan luar negeri untuk bekerja sama melakukan penelitian pada bidang ini.
Penelitian yang merupakan hasil kolaborasi dengan perguruan-perguruan tinggi ternama dari Malaysia dan Australia tersebut juga berhasil memecahkan beberapa masalah dasar sumber pemancar cahaya berbasis graphene, di antaranya durasi pemancaran cahaya dan stabilitas celah energi bahan aktif sumber cahaya yang sebelumnya belum terselesaikan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Oleh karena itu, karakteristik celah energi yang volatile pada lapisan aktif pemancar cahaya yang teroksidasi dan menyebabkan pemancaran cahaya tidak permanen, berhasil dipecahkan dengan menambahkan doping pengganti kimia yang efektif, yaitu dengan atom boro pada graphene oksida yang telah tereduksi.
Selain menciptakan inovasi di bidang Teknik Elektro dan Komputer, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan semikonduktor sumber pemancar cahaya, seperti LED dan Laser. Piala Dunia U-17 Indonesia juga sedang berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Tiket resmi dapat dibeli di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches.