Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan National Statement pada World Climate Action Summit (WCAS) 2030 yang merupakan bagian dari rangkaian agenda COP 28 UNFCCC. Dalam pernyataannya, Jokowi menyebutkan pencapaian Indonesia terkait iklim dan lingkungan.
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060 atau lebih awal, sambil menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menurunkan kemiskinan, ketimpangan, dan menciptakan lapangan kerja. Dia juga menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya menurunkan emisi karbon.
Selama periode 2020-2022, Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 42% dibandingkan dengan perencanaan Business as Usual pada tahun 2015, melalui peningkatan pengelolaan Hutan dan Penggunaan Lahan (FOLU) serta percepatan transisi energi ke Energi Baru Terbarukan.
Penyampaian pernyataan nasional oleh Jokowi mendapat apresiasi dari negara-negara lain. Dia juga disanjung atas pencapaian penurunan emisi, terutama terkait restorasi mangrove dan penurunan deforestasi. Delegasi Indonesia hanya dihadiri oleh Jokowi, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.
Jokowi juga mendapat apresiasi dari Sekretaris Jenderal PBB dan PM Norwegia atas progres Indonesia dalam inisiatif aktif dan kemajuan aksi iklim yang telah dilakukan, terutama dalam restorasi mangrove dan penurunan deforestasi dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak ada delegasi atau LSM yang melakukan walk-out dari acara tersebut, karena setiap delegasi negara dipimpin oleh kepala negara atau kepala pemerintahan, dan hanya didampingi oleh dua menteri. Para menteri Indonesia juga menegaskan bahwa kabar tentang adanya delegasi atau LSM yang walk-out tidak benar.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi mendapat apresiasi dalam beberapa forum terkait pencapaian penurunan emisi.
